Mengenal Sosok Almarhum KH A Syarwani Zuhri Berpulang, Ulama yang Santun dan Tegas

KABAR duka datang dari Kota Balikpapan. Ulama besar yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan Prof. Dr. KH A Syarwani Zuhri

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Ketua Umum MUI Kota Balikpapan, KH Syarwani Zuhri. 

TRIBUNKALTIM.CO - KABAR duka datang dari Kota Balikpapan. Ulama besar yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan Prof. Dr. KH A Syarwani Zuhri berpulang pada Selasa (25/3) sore. Kabar duka langsung menyebar melalui media sosial dan pengumuman di masjid dan mushala.

MASYARAKAT Balikpapan, khususnya umat Islam sangat kehilangan atas meninggalnya pendiri Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari Km 19, Balikpapan tersebut. Tidak terkecuali dengan Sekretaris MUI Kota Balikpapan, H Jailani.

Diketahui, Jailani merupakan sosok yang cukup dekat dan lama mendampingi almarhum selama di kepengurusan MUI Kota Balikpapan.

Promosi Wisata Kubar ke Luar, Dinas Pariwisata Buka Pendaftaran Duta Wisata dan Puteri Pariwisata

Prakiraan Cuaca Samarinda Rabu (27/3/2019), Mulai Pukul 11.00 Wita Terjadi Hujan Lokal

Kepada Tribun, Jailani mengungkapkan kesedihannya karena telah kehilangan seseorang tokoh yang telah dianggapnya sebagai Bapak dan Guru dalam perjalanan spiritualnya.

Dirinya terakhir menemui almarhum sore tadi (kemarin) sekitar pukul 15.30 Wita atau beberapa menit sebelum almarhum meninggal di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

"Saya tadi sempat melihat almarhum di RSPB. Almarhum meninggal dunia sore bertepatan waktu Ashar," ujarnya, Selasa (26/3).

Menurut rencana, almarhum akan dikebumikan pada Rabu (27/3) hari ini. Namun, Jailani belum mengetahui pasti apakah sebelum shalat Dzuhur atau setelahnya.

Pendeta Perempuan Muda Melindawati Zidemi Tewas, Anak Itu Bilang, Tante Aku Diculik

Pendeta Perempuan Muda Melindawati Zidemi Tewas, Anak Itu Bilang, Tante Aku Diculik

Saat ini anak dan keluarganya sudah tiba di rumah duka di Pondok Pesantren Al-Banjari Km 19, Balikpapan Utara.

"Nah, saya belum tau pasti, tapi sepertinya sebelum Dzuhur. Kecuali ada pertimbangan lain baru setelahnya. Misal, ingin shalat Dzuhur berjamaah setelah itu baru dimakamkan," terangnya.

Jailani pun menceritakan kesan yang ia jalani bersama almarhum semasa hidup. Ia menuturkan, pertama kali bertemu almarhum di Balikpapan sekitar 1980-an saat baru datang di Balikpapan dan aktif mengisi pengajian.

Ia menegaskan, KH A Syarwani Zuhri merupakan pribadi yang santun dan tegas dalam memimpin. Dalam mengambil keputusan, almarhum selalu berpegang teguh pada Al Quran dan Hadist, sehingga keputusannya selalu diikuti jamaahnya.

"Almarhum itu tegas kalau mengambil keputusan. Kalau salah ya dia bilang salah, tapi kalau betul dia bilang betul," ucapnya.

Bahkan ungkap Zailani, dalam kondisi sakit sekalipun, almarhum masih menyempatkan diri mengisi pengajian dan hadir di tengah jamaah.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi buka suara atas kabar meninggalnya Ketua Umum MUI Balikpapan KH Syarwani Zuhri. Insert: KH Syarwani Zuhri.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi buka suara atas kabar meninggalnya Ketua Umum MUI Balikpapan KH Syarwani Zuhri. Insert: KH Syarwani Zuhri. (TribunKaltim.co/Aris Joni & Fachmi Rachman)

"Almarhum selalu mengedepankan kepentingan umat kalau mengambil keputusan. Keputusannya pasti selalu dipertimbangkan. Belum adalah ulama yang dicintai umat Balikpapan," tuturnya.

Jailani menambahkan, almarhum bukan hanya Ketua MUI dan pimpinan ponpes, tapi juga menjadi orangtua bagi umat Islam di Balikpapan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved