Napi Anak LPKA Klas II Samarinda di Tenggarong Ikut UN Tanpa Buku Pelajaran

Napi Anak LPKA Klas II Samarinda di Tenggarong Ikut UN Tanpa Buku Pelajaran

Penulis: Rahmad Taufik |
TRIBUN KALTIM / RAHMAD TAUFIK
Seorang napi anak mengikuti ujian nasional di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Samarinda di Tenggarong, Senin (1/4). Dua petugas ikut mengawasi pelaksanaan UN ini. 

Napi Anak LPKA Klas II Samarinda di Tenggarong Ikut UN Tanpa Buku Pelajaran

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seluruh pelajar SMA sederajat mengikuti Ujian Nasional (UN) serentak mulai Senin (1/4) kemarin. Napi anak berinisial RI (18) asal Kabupaten Mahakam Hulu, ikut UN seorang diri di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Samarinda di Tenggarong. Dia mengaku tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi UN kali ini.

"Saya tidak belajar tadi malam karena memang nggak punya buku pelajaran," ujar remaja yang tersandung kasus narkoba ini. Dia juga tidak meminta orangtuanya agar mengambilkan buku-buku pelajarannya. "Saya nggak mau merepotkan keluarga," ucapnya lirih.

Untuk seragam, pihak LPKA meminjamkan seragam pramuka dan menyiapkan peralatan tulis, seperti pensil 2B dan penghapus. Ia mengenakan sandal. RI mengerjakan soal bahasa Indonesia di salah satu ruang LPKA dengan dipantau 2 orang petugas. Kendati tanpa persiapan, namun ia berharap bisa lulus nanti agar mendapat ijazah untuk bekal mencari kerja.

Semestinya RI mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya di Mahakam Hulu sana, namun karena lokasinya yang jauh maka pelaksanaan ujian ditetapkan di LPKA. "Orangtuanya sangat mendukung agar anaknya bisa ikut UN kendati sedang berada di LPKA. Orangtuanya menyerahkan surat keterangan untuk keikutsertaan anaknya dalam UN kepada kami. Sehingga kami menindaklanjutinya ke Diknas Provinsi," ujar Salis Farida Fitriani, Kepala LPKA Klas II A Samarinda.

Seharusnya, RI mengerjakan UN pada pukul 08.30, namun pihak LPKA baru dapat soal dari Diknas Provinsi Kaltim agak siang. Sehingga RI baru bisa mengerjakan soal sekitar pukul 11.00.

"Di sini, anak-anak tetap mendapatkan hak mereka untuk terus belajar dan mengikuti ujian demi bekal masa depan mereka," ucapnya. Salis mengatakan, ada satu orang lagi anak binaannya yang mestinya ikut UN di SMK. Tapi anak yang bersangkutan belum ada niat untuk ikut UN. Meskipun demikian, pihak LPKA akan mengikutkannya dalam UN susulan. Tak hanya memfasilitasi anak binaannya agar ikut UN, ia juga sering mengimbau mereka untuk belajar dan baca buku.

“Kami juga menyediakan buku bacaan di perpustakaan kami. Kalau anak-anai ini waktunya banyak di dalam, mereka juga nggak melakukan apa-apa. Kalau malam cuma waktu salat, setelah itu kami mengimbau untuk belajar, tapi dia belum tentu mau belajar, buku sebenarnya tidak terbatas di perpustakaan juga ada, tapi anak-anak ini nggak konsen untuk belajar karena sudah stres dengan kasusnya,” ucapnya. Sekadar diketahui, pelaksanaan Ujian Nasional diikuti 6.065 peserta se-Kukar, terdiri peserta UNBK 4.478 orang dan UNKP 1.578 orang. Sedangkan sekolah penyelenggara UN berjumlah 30 sekolah negari dan 18 sekolah swasta. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved