Hari Kesehatan Sedunia
Hari Ini Hari Kesehatan Sedunia 2019, Waspada! WHO Beber Alasan Laki-laki Rentan Kematian Dini
Selain untuk memperingati pendirian WHO, Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day diselenggarakan sebagai kesempatan menarik perhatian dunia
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, setiap 7 April, diperingati sebagai Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day. Peringatan ini tak lepas dari sejarah berdirinya badan organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO).
Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day pertama kali diperingati pada 7 April 1950.
Sementara WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948.
Selain untuk memperingati pendirian WHO, Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day diselenggarakan sebagai kesempatan menarik perhatian dunia untuk menyadari masalah-masalah besar kesehatan global setiap tahunnya.

WHO menyelenggarakan acara Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day di tingkat internasional, regional, dan lokal setiap 7 April, tergantung temanya.
Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day diakui oleh berbagai organisasi pemerintah dan non-pemerintah yang memiliki kepentingan dalam masalah kesehatan publik.
Tema Hari Kesehatan Dunia dari Tahun ke Tahun:
- 1995: Penghapusan Polio Global
- 1996: Kota Sehat untuk Kehidupan yang Lebih Baik
- 1997: Perkembangan Penyakit Menular
- 1998: Ibu yang Sehat
- 1999: Penuaan Aktif Membuat Perubahan
- 2000: Darah yang Sehat Dimulai dari Saya
- 2001: Kesehatan Jiwa: Hentikan Pengucilan, Pedulilah
- 2002: Gerakan Kesehatan
- 2003: Bentuk Masa Depan Kehidupan: Lingkungan Sehat untuk Anak
- 2004: Keselamatan Jalan
- 2005: Jadikan Setiap ibu dan Anak Berharga
- 2006: Kerja Sama untuk Kesehatan
- 2007: Keamanan Kesehatan Internasional
- 2008: Lindungi Kesehatan dari Efek Merugikan Perubahan Iklim
- 2009: Selamatkan Jiwa. Jagalah Rumah Sakit saat Keadaan Darurat
- 2010: Urbanisasi dan Kesehatan: Ciptakan Kota yang Lebih Sehat
- 2011: Kekebalan Anti-mikroba: Tanpa Aksi Hari Ini, Tidak Ada Kesembuhan Besok
- 2012: Kesehatan yang Baik Menambah Masa Hidup
- 2013: Tekanan Darah Tinggi
- 2014: Penyakit yang Ditularkan Melalui Vektor
- 2015: Keamanan Makanan dari Pertanian sampai Piring
- 2016: Menghentikan Kenaikan, Mengalahkan Diabetes
- 2017: Depresi: Ayo Bicara
- 2018: Kesehatan untuk Semua
- 2019: Cakupan Kesehatan Universal: Semua Orang, di Mana Saja

Pesan Hari Kesehatan Dunia 2019
Pesan Hari Kesehatan Dunia 2019 atau World Health Day sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pesannya sederhana, memberi orang akses ke perawatan kesehatan tanpa kesulitan keuangan.
Ini terlepas dari mana mereka berasal; mereka bisa di Afrika, Asia, Amerika Selatan atau Amerika Serikat.
Melalui laman resminya, WHO menegaskan, cakupan kesehatan universal adalah tujuan nomor satu WHO.
Tak bisa dipungkiri, kemajuan sedang dibuat di negara-negara dunia.
Tetapi jutaan orang masih tidak memiliki akses sama sekali ke perawatan kesehatan.
Jutaan orang lebih terpaksa memilih antara perawatan kesehatan dan pengeluaran sehari-hari lainnya seperti makanan, pakaian, dan bahkan rumah.
Inilah sebabnya mengapa WHO berfokus pada tema besar Cakupan Kesehatan Universal untuk Hari Kesehatan Sedunia tahun ini, pada 7 April.
Gerakan #HealthForAll menyoroti tujuan WHO untuk dunia yang lebih sehat dan lebih adil.
Hari ini berfokus pada kesetaraan dan solidaritas untuk meningkatkan standar kesehatan bagi semua orang, di mana saja.
Laki-laki Rentan Kematian Dini, WHO Ungkap Alasannya
Data baru menemukan perempuan hidup rata-rata 4,4 tahun lebih lama daripada laki-laki.
Angka harapan hidup lebih panjang itu karena perempuan lebih sering pergi ke dokter dan umumnya menjaga kesehatan mereka lebih baik.
Meski demikian, laporan itu mengatakan harapan hidup perempuan berkurang tajam karena kematian ibu.
Ini menunjukkan kesenjangan kesehatan besar yang ada antara negara kaya dan miskin.

Dilansir Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melaporkan satu dari 41 perempuan meninggal karena kelangkaan akses layanan kesehatan, dibandingkan dengan satu dari 3.300 kematian ibu di negara-negara kaya.
Samira Asma adalah asisten Direktur Jenderal WHO urusan data, analisis, dan kelahiran mengungkap alasan perbedaan harapan hidup perempuan dan laki-laki.
Dia mengatakan, laki-laki meninggal lebih awal daripada perempuan karena mereka tidak menjaga kesehatan mereka sebaik perempuan.
Juga, karena mereka cenderung menghadapi risiko yang lebih besar.

Dari 40 penyebab utama kematian, laporan itu mengatakan laki-laki memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada perempuan dilihat dari 33 faktor risiko.
Misalnya, laporan itu mengatakan laki-laki merokok dan minum alkohol jauh lebih banyak daripada perempuan.
Tingkat kematian global akibat bunuh diri 75 persen lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan.
Asma mengatakan, penyakit tidak menular meningkat di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Afrika.
Dia menyebut, ini disebabkan munculnya faktor risiko seperti penggunaan rokok, peningkatan konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat.
Asma mengatakan statistik kematian terkait penyakit tidak menular atau NCD menggarisbawahi perlunya memprioritaskan perawatan kesehatan primer.
Dia menuturkan orang-orang di fasilitas ini bisa mendapat obat dan perawatan yang dibutuhkan untuk penyakit mereka.
Asma mencatat bahwa orang yang mencari perawatan kesehatan primer sadar akan faktor risiko yang dapat menyebabkan kematian dini.
Baca juga:
• Sejarah Hari Ini: Menara Eiffel Diresmikan 130 Tahun Lalu, Pernah Disambar Petir hingga Dinikahi
• Sejarah Hari Ini: Martin Luther King Jr Tewas Ditembak, Peti Jenazahnya Ditarik 2 Keledai
• Sejarah Hari Ini: 24 Tahun Lalu Nike Ardilla Meninggal dalam Kecelakaan Mobil, Ini Sederet Kisahnya
• Sejarah Hari Ini: Tinju Joe Frazier Kalahkan Muhammad Ali, Awal Rivalitas Abadi
Like Fanpage Facebook:
Follow Instagram:
Subscribe YouTube:
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)