Pilpres 2019
Mahfud MD tak Terima Ngaji Kebangsaan Bareng Slank Dibilang Rusak, Ini Pembelaannya!
Prof Dr Mohammad Mahfud MD mengunggah poster digital yang menampilkan foto dirinya bersama Ustaz Yusuf Mansur dan grup musik Slank
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Mohammad Mahfud MD mengunggah poster digital yang menampilkan foto dirinya bersama Ustaz Yusuf Mansur dan grup musik Slank.
Poster digital itu berisi informasi acara bertajuk "Ngaji Kebangsaan; Membangun Persatuan dan Kemakmuran, dari Jatim untuk Indonesia".
Acara tersebut bakal dihadiri Mahfud MD, Ustaz Yusuf Mansur dan grup musik Slank.
Melalui akun Twitternya, Mahfud MD menulis:
"Jam 4.30 WITA sdh standby di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar utk terbang ke Surabaya. Pagi hrs studium generale di kampus, sore Ngaji Kebangsaan bersama Ustadz Yusuf Mansur, Slank, dan Generasi Milenial di Kota Pahlawan Surabaya. Bye bye, Makassar; Surabaya, I am coming," tulis @mohmahfudmd, Minggu (7/4/2019) pukul 05.33.
Unggahan tersebut lantas dikomentari warganet bernama @BrowSniperBack.
"Ngaji sama Slank ? Ngaji sama Gambus masi nyambung Prof. Duh piye iki RUSAK ! #PutihkanGBKDanJakarta," cuit akun @BrowSniperBack dengan menyertakan foto Muhammad Said Didu di tengah kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion GBK.
Prof Mahfud MD rupanya tak tinggal diam.
Mantan Ketua Umum Presidium Majelis Nasional Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini langsung memberikan tanggapan atas cuitan salah seorang warganet tersebut.
"Bersihkan hati dari rasa paling bersih hanya krn perbedaan pilihan politik. Setahu sy anak" Slank itu rajin beribadah sosial juga. Mereka pny rumah yang ditempati beberapa anak yatim dan didatangkan guru ngaji utk anak2 sebatangkara itu dgn biaya dari anak Slank. Anda & Sy bgmn?" tulis @mohmahfudmd.
Rupanya tidak hanya itu.
Seorang warganet lainnya juga menduga acara yang bakal dihadiri Mahfud MD bersama Slank merupakan kampanye untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
"Kampanye 01 ya Pak?" tulis akun @nemencinta.
Pertanyaan tersebut juga langsung dijawab Mahfud MD.
Mantan Menteri Kehakiman dan HAM di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengajak orang lain untuk mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.