UPDATE - Cek Fakta dan Hoaks Kasus Dugaan Pengeroyokan Audrey, Hasil Visum tak Ada Luka Robek
Berikut kami mendeteksi informasi liar yang tanpa bukti autentik dan mengarah ke hoaks.
TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa hari terakhir, media sosial dam pemberitaan diramaikan kasud dugaan pengeroyokan yang dilakukan siswi SMA kepada Audrey siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Tak hanya itu, beberapa kalangan juga ikut berikan tanggapan akan kasus yang diduga dialami oleh Audrey.
Selebgram, youtuber, artis, aktivis, tokoh perempuan, para elite, pejabat daerah dan nasional hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun angkat bicara terkait kasus ini.
• Rencanakan Liburan ke Pulau Dewata? Ini Daftar 9 Hotel Jaringan Swiss-Belhotel International di Bali
• Hellboy Remake Tuai Kritikan Pecinta Film di Balikpapan, Gegara Dianggap Banyak Sensor
• TRIBUN WIKI - Tiga Penjual Bakmi Jogja di Balikpapan yang Recomended, Gurih dan Nikmat!
Bahkan sejumlah publik figur sampai membatalkan jadwalnya demi datang ke Kota Khatulistiwa untuk menjenguk Audrey yang hingga, Kamis (11/4/2019), masih dalam perawatan di RS ProMEDIKA Pontianak.
Kasus Audrey yang tiba-tiba menggemparkan khususnya dunia pendidikan Kota Pontianak itu pun memunculkan banyak informasi liar dan menyebar luas di media sosial.
Ironisnya, informasi yang tanpa konfirmasi tersebut menjadi konsumsi publik semua kalangan hingga membuatnya seolah-olah fakta.
Berikut kami mendeteksi informasi liar yang tanpa bukti autentik dan mengarah ke hoaks.
Kami juga memaparkan fakta-fakta melalui penjelasan para pihak termasuk korban dan pelaku:
1. Informasi Liar
Beredar luas di media sosial yang menginformasikan ada unsur kekerasan berupa penusukan pada bagian organ vital korban.
Fakta
Dari hasil penyelidikan, Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengatakan, sesuai hasil visum tidak ada luka robek atau memar pada selaput dara korban.
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atau memar," kata Anwar Nasir, Rabu (10/4/2019).
Hasil visum ini, menurut Kapolresta menjawab isu alat kelamin korban ditusuk-tusuk oleh pelaku.
"Tidak ada perlakuan alat kelaminya ditusuk seperti itu," tegasnya.