Sempat Ada 3 Masalah! Ketua KPU Balikpapan Beberkan Mulai dari Sangkuriang hingga Bintang-bintang
Ketua KPU Balikpapan mengakui penyelengraan Pemilu 2019 masih ada kekurangan. Selama ini pun tak ada Pemilu yang sempurna.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pencoblosan sudah lewat. Kerja KPPS sudah selesai. Saat ini penyelenggara Pemilu di tingkat Kecamatan melakukan proses rekapitulasi suara Pileg dan Pilpres 2019.
Penyelenggaran pencoblosan pada Rabu (17/4/2019) bukan tanpa kekurangan.
Hal itu diakui Komisioner KPU Balikpapan Noor Thoha saat ditemui Tribunkaltim.co, di ruangannya.
"Bahwa ada kekurangan sana-sini, itu ya dipahami, karena dari Pemilu ke Pemilu nggak ada yang perfect betul," ungkapnya.
Saat ditanya evaluasi penyelenggara pemungutan suara Rabu (17/4/2019) lalu, Noor Thoha menyebut ada 3 poin penting masalah yang coba dirangkum pihaknya.

Pertama soal keterlambatan logistik Pemilu. Hal tersebut tentu berdampak pada kesiapan TPS.
Bahkan KPU Balikpapan terakhir menerima kotak dan surat suara Pemilu 2019, malam sehari sebelum hari pencoblosan.
Ada sekitar 4 TPS di Balikpapan yang logistik Pemilunya diterima Rabu (17/4/2019) dini hari.
"Kalau fixed nggak ada yang terlambat, kita nggak terburu-buru. Dari tanggal 8 sudah bisa mulai set.
Fakta di lapangannya injury time, surat suara DPTB besok pencoblosan, jam 11 malam baru datang. Kita harus lipat, sortir.
KPU bukan Sangkuriang yang sekali cling jadi (Tangkuban Perahu)," ungkapnya.
Selanjutnya cuaca, mengapa? Logistik Pemilu yang materialnya rawan terhadap air jadi sebab.
Pihaknya acap kalo dibuat kalang kabut bila hujan turun tiba-tiba.
"Harus kejar-kejaran. Malam mesti jadi penatap langit. Sering lihat bintang di langit. Kalau bisa lihat, aman berarti," kelakarnya.
Ketiga soal sumber daya manusia (SDM), menurutnya dengan bimbingan teknis yang hannya hitungan jam, sulit untuk memahamkan seluruh aturan dan ketentuan penyelenggaraan pencoblosan.
