Ledakan di Sri Lanka

Pelaku Pemboman di Sri Lanka Tiru Aksi Bom Bunuh Diri di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton Jakarta

Pelaku aksi penegboman yang terjadi di Sri lanka menggunakan cara yang hampir serupa dengan pelaku penegboman di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton

Penulis: Januar Alamijaya |
(Ishara S Kodikara/AFP)
Personel keamanan Sri Lanka berjalan diantara mayat-mayat yang terkena ledakan di gereja St Anthony's Shrine, setelah ledakan menghancurkan bangunan yang terletak di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). 

Saat terajdi pengeboman tersebut pelaku bom bunuh diri yang belakangan diketahui bernama Nana Ikhwan Maulana dan Dani Dwi Permana sempat melewati metal detector

Salah satu diantara mereka kemudian masuk ke dalam restoran dan kemudian memesan kopi.

Berdasarkan CCTV di Hotel Ritz-Carlton sebelum ledakan terjadi sempat terekam seorang lelaki mengenakan jaket hitam dan membawa tas.

Dalam rekaman tersebut terlihat tas ransel yang dibawa lelaki yang dicurigai sebagai pelaku digendong di bagian depan bukan di punggung sebagaimana biasanya.

Selain tas ransel dalam rekaman itu juga terlihat laki-laki tersebut membawa tas jinjing yang dipindahkan dari bagian tangan kiri ke tangan kanan.

Laki-laki itu berjalan dalam terowongan dari arah Hotel JW Marriott menuju Hotel Ritz-Carlton, lalu masuk ke coffee shop atau Restoran Airlangga.

Laki-laki tersebut juga terlihat sempat disapa oleh penerima tamu disana yang kemungkinan menanyakan nomor kamarnya.

Tak lama kemudian laki laki dalam rekaman itu kemudian naik ke Restoran Airlangga menggunakan tangga

Hanya berselang sepersekian detik kemudian terjadi ledakan dahsyat. Ledakan terjadi pukul 07.57, 10 menit setelah ledakan di Ritz-Carlton.  

Personel keamanan Sri Lanka berjaga di luar gereja St Anthony, Kolombo yang menjadi salah satu sasaran ledakan pada Minggu (21/4/2019).
Personel keamanan Sri Lanka berjaga di luar gereja St Anthony, Kolombo yang menjadi salah satu sasaran ledakan pada Minggu (21/4/2019). (AFP/ISHARA S. KODIKARA)

Sementara melansir dari Kompas.com, salah satu pelaku pengoboman di Sri Lanka sempat check in di Hotel bahkan mengantre untuk mengambil sarapan.

Seorang manajer di hotel Cinnamon Grand di Kolombo mengatakan, pelaku meledakkan diri di sebuah restoran penuh jam 8.30 pagi, 

Pelaku pengeboman juga diketahui melakukan check in dengan alamat palsu.

Grand Cinnamon adalah salah satu dari empat hotel yang menjadi target pengeboman Minggu Paskah.

Total ada delapan ledakan dalam teror bom di Sri Lanka, diawali enam ledakan di tiga Gereja dan tiga hotel, kemudian dua ledakan di hotel dekat kebun binatang dan sebuah rumah.

Pelaku memang mengicar sejumlah hotel mewah seperti Cinnamon Grand yang populer dengan pengunjung asing, serta St Anthony's Shrine di Kolombo, yang juga sering dikunjungi oleh wisatawan,

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved