Pemilu 2019
Pekerjaan Super Melelahkan, Yohannes Menyesal Menjadi Petugas PPK di Kota Bontang
Beban kerja yang sangat berat dirasakan petugas PPK, pada Pemilu 2019 ini. Kerap bekerja hingga dini hari, membuat petugas PPK merasa menyesal
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Memasuki hari ke-4 rapat pleno rekapitulasi suara di tingkat kecamatan se-Kota Bontang masih terus berlangsung.
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bekerja hingga 13 jam sehari untuk merekap seluruh TPS di masing-masing kecamatan.
PPK Kecamatan Bontang Utara misalnya, menargetkan rekapitulasi suara untuk tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama satu jam.
Artinya, petugas menyelesaikan penghitungan suara dalam sehari sekitar 13-14 TPS.

“Kita kerja ekstra capek sudah pasti.
Cuma namanya tanggung jawab yah harus dikerjakan,” ujar Ketua PPK Kecamatan Bontang Utara, Yohannes Parammangan kepada tribunkaltim.co saat ditemui di sela-sela rekapitulasi di Gudang Logistik KPU jalan MH Thamrin, Kecamatan Bontang Utara.
Yohannes mengatakan sejauh ini belum mendapati kendala yang berarti.
Perhitungan suara per TPS berjalan lancar, hanya saja ada beberapa TPS yang harus membuka C1 Plano karena terdapat selisih data antara Parpol dengan KPPS.
Perbedaan data umumnya terjadi karena jumlah suara yang pada KPPS berbeda dengan jumlah suara versi saksi Parpol.
“Misalnya partai A tertulis di saksi 10 ternyata di KPPS tertulis 11. Kami langsung buka C1 Plano,” ujarnya.
Selain itu, perbedaan lainnya juga akibat kesalahan dalam salin.
Formulir C1 yang dipegang oleh saksi berbeda data dengan KPPS.
Selisih ini terjadi akibat selisih data, saat petugas KPPS mengisi Formulir C1 untuk saksi parpol.
Pelaksanaan Pemilu 2019 in memang cukup menguras tenaga.
Kesalahan yang timbul lantaran petugas kelelahan akibat pemungutan suara yang memakan waktu hingga dini hari.