Pemkot Samarinda Percayakan Penjualan Bawang Putih Pada Ketua RT, Harganya Rp 40 Ribu Per Kg
Pemerintah Kota Samarinda memercayakan penjualan bawang putih pada ketua RT. Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin ingatkan RT jangan main-main
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Langkah intervensi pasar komoditas bawang putih yang digagas Pemkot Samarinda mulai terrealisasi.
Kamis (9/5/2019) pagi bertahap 58,1 ton bawang putih tiba di gudang penyimpanan milik Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PD-PAU).
Bawang putih itu, berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Dari kota Pahlawan dikirim ke Kota Samarinda, via Pelabuhan Semayang Balikpapan, dan tiba semalam.
Setelah bongkar muat, bawang itu diangkut ke Kota Samarinda menggunakan truk ekspedisi.
Nampak, beberapa truk hilir mudik memasuki kawasan pergudangan milik PD-PAU di jalan Ir Sutami.
Beberapa kuli angkut nampak bergegas membongkar isi muatan dan menumpuk karung bawang putih ukuran 20 kg per 10 tumpukan di atas papan.
Hawa panas keluar dari tumpukan bawang itu.
Rencananya hari ini, bawang bertahap didistribusikan ke 10 kecamatan melalui RT.

Langkah yang ditempuh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda, ini, dijelaskan Sekertaris Pemerintah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin guna menstabilkan harga komoditas pangan pokok di masyarakat.
Apalagi, harga bawang putih sempat meroket tiga kali lipat hingga menyentuh Rp 120 dan perlahan-lahan turun 45 di pasaran.
"Kita lakukan ini, karena harga bawang putih merangkak irrasional," kata Sugeng Chairuddin di Gudang Penyimpanan PD PAU di jalan IR Sutami, Samarinda, Kamis (9/5/2019).
Sugeng Chairuddin menduga ada faktor ulah spekulan yang sengaja memainkan harga saat stok bawang putih sedang susah beberapa waktu lalu.
Indikasi itu diperkuat saat digelar operasi pasar 23 April saat harga bawang putih mulai bergejolak.
Kala itu, dijual 16 ton bawang putih di Pasar Segiri oleh salah satu distributor dengan harga Rp 20 ribu, jauh dari harga pasaran saat itu, Rp 51 ribu.