Tidak Ada Alasan People Power di Kaltim, Kapolda: Karena Kondusif, Tidak Salah Jadi Calon Ibukota

Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim), Irjen Pol Priyo Widyanto bersyukur pelaksanaan dua kali pesta demokrasi di Kaltim berjalan dengan aman dan lancar.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
DEKLARASI DAMAI - Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, bersama Kapolda Kaltim, Irjen Pol Priyo Widyanto bersama tokoh masyarakat mendeklarasikan pernyataan sikap Pemilu 2019 damai, Sabtu (18/5/2019). 

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengungkapkan pesta demokrasi di Kalimantan Timur  bebas dari people power.

Dua event 5 tahunan seperti Pilgub Kaltim selama 2018, hingga memasuki Pemilu 2019 yang baru saja selesai beberapa waktu yang lalu.

Hadi Mulyadi mengatakan bahwa proses pemilu tahun 2019 aman, dan setiap lini di kalangan masyarakat harus legowo menerima hasil pleno KPU.

"Kaltim sudah damai, sudah juga selesai melakukan perhitungan di tingkat provinsi.

Maka kita harus menerima hasil pleno itu dengan lapang dada, siapapun yang terpilih harapan kita semua dapat membangun Kalimantan Timur jauh lebih baik lagi," ucapnya saat menghadiri  silaturahmi kebangsaan dan buka puasa bersama di Lamin Etam, kantor Gubernur Kaltim, bersama Forum kebangsaan Kaltim, Sabtu (18/5/2019).

Dengan kondisi di Kaltim yang selalu kondusif, menurutnya tidak salah Kaltim menjadi salah satu alternatif calon pengganti ibukota.

"Untuk tanggal 22 Mei semoga tidak ada hal yang tidak kita inginkan terjadi. Dan bila ada masyarakat yang tidak puas, silahkan, itu adalah bentuk dari aspirasinya sebagai masyarakat Kaltim," sebutnya.

Jika ada kelompok maupun orang per orang yang mengatakan ada kecurangan terkait dengan Pemilu 2019 di Kaltim, menurunya kelompok tersebut tidak memantau jalannya Pemilu dari awal hingga akhir.

Pasalnya, saat pleno rekapitulasi, dirinya sendiri hadir langsung untuk menyaksikan jalannya pleno, hasilnya semua pihak menandatangani hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Kaltim 10 Mei 2019 lalu.

"Kalau untuk ASN ya, dilarang untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan people power," jelasnya.

"Apalagi ditanggal 22 nanti mereka kan dalam posisi bekerja, artinya tidak boleh melalaikan tugasnya," tambahnya.

Anggota Tim Advokasi B Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin membeberkan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat.

Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, TKN Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan dan Aria Bima kompak memberikan sebuah reaksi.

Tak cuma itu Ace Hasan juga dengan lantang mengkritisi penjabaran Novel Bamukmin soal kedaulatan rakyat.

Peristiwa tersebut terjadi saat Novel Bamukmin, Ace Hasan, dan Aria Bima hadir sebagai narasumber di acara Mata Majwa Trans 7, pada Rabu (15/5/2019).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved