Lebaran 2019
Mudik Gratis Jurusan Balikpapan-Surabaya 3 Hari 2 Malam, Inilah Perbekalan Kapal Perang KRI Makassar
Seribu warga Kalimantan Timur yang tersebar dari berbagai kabupaten/kota menjadi penumpang mudik gratis kapal perang KRI Makassar.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seribu warga Kalimantan Timur yang tersebar dari berbagai kabupaten/kota menjadi penumpang mudik gratis kapal perang KRI Makassar-590.
Selama tiga hari dua malam atau sekitar 44 jam, mereka menempuh perjalanan laut dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (1/6/2019) hingga Senin (3/6/2019).
Dalam perjalanan tersebut, pemudik mendapat jatah makan empat kali dengan menggunakan selembar kupon. Untuk sahur dan berbuka puasa.
Menjelang sahur atau berbuka, mereka antre di geladak mengambil jatah makan.
Menunya berganti-ganti. Seporsi terdiri dari nasi yang bisa diambil sendiri, sayur bening, dan lauk.
Biasanya berupa telur, ayam, atau tahu-tempe. Plus segelas teh manis hangat.
Setiap orang mendapat satu jatah nampan dengan sendok dan gelas plastik.
Selama berada di kapal, penumpang wajib memegang nampan masing-masing dan membersihkannya usai makan.

Saat antre berikutnya, mereka harus membawa nampan tersebut.
Bagi yang biasa berwisata kuliner, makanan yang disediakan mungkin tak menggugah selera.
Kadang terasa hambar atau malah keasinan.
Namun, makanan tersebut menjadi penolong di kala sahur atau berbuka puasa, kecuali kita membawa sendiri berbagai makanan sesuai selera.
Kalau merasa kurang, tersedia kantin yang menjual segelas kopi, teh hangat, dan mi instan.
Harganya cukup murah, segelas teh manis hangat dan kopi cuma Rp 5.000. Sedangkan mi instan dalam cup Rp 10.000.

Kendati menu santapan di kapal perang ini terbilang sederhana, persiapan membuatnya cukup repot.
Maklum, yang dilayani adalah seribu penumpang plus seratus kru KRI Makassar-590.