Terpopuler

TERPOPULER Dengan Suntikan Mematikan, Perawat Ini Membunuh Puluhan Pasiennya Secara Acak

Antara tahun 2000-2005, Niels Hoegel telah membunuh 85 pasiennya yang dipilih secara acak dengan suntikan mematikan.

Editor: Amalia Husnul A
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi. suntikan 

TRIBUNKALTIM.CO -  Dalam sejarah pascaperang, seorang perawat di Jerman, Niels Hoegel (42) dinyatakan sebagai pembunuh berantai paling banyak memakan korban dalam sejarah pascaperang.

Antara tahun 2000-2005, Niels Hoegel telah membunuh 85 pasiennya yang dipilih secara acak dengan suntikan mematikan.

Aksi Niels Hoegelg ini terungkap dan Niels Hoegel dipidana seumur hidup, Kamis (6/6/2019).

Seperti dikutip dari SURYA.co.id dari artikel di Kompas.com (Group Surya) dengan judul "Bunuh 85 Pasien dengan Suntikan Mematikan, Perawat Dibui Seumur Hidup" Hakim di kota Oldenburg, Sebastian Buehrmann, menyebut pembunuhan itu sebagai hal yang tidak dapat dipahami.

Meski demikian, Niels Hoegel dibebaskan dari 15 tuduhan pembunuhan lain karena kurangnya bukti.

Dan tetap Niels Hoegel tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatan atas pembunuhan yang menggemparkan Jerman itu.

Niels Hoegel telah menghabiskan 10 tahun di penjara, menyusul hukuman seumur hidup yang dijatuhkan sebelumnya untuk enam pembunuhan lainnya.

Polisi menduga, jumlah korban aksi keji Hoegel kemungkinan lebih dari 200 orang.

Namun pengadilan tidak dapat memastikan karena banyak kemungkinan korban telah dikremasi sebelum autopsi dapat dilakukan.

Pada persidangan Rabu lalu, Hoegel meminta sempat meminta pengampunan dari keluarga korban atas tindakannya yang mengerikan.

"Saya ingin meminta maaf dengan tulus atas semua yang saya lakukan selama bertahun-tahun," katanya.

Salah satu keluarga korban, Christian Marbach, menyambut vonis maksimal dan jelas dari pengadilan.

Namun, dia menilai masih banyak keluarga yang beharap mendapat penjelasan pasti tentang kematian orang yang mereka cintai.

"Itu tidak bisa memuaskan kita sepenuhnya. Itu adalah apa yang mungkin secara hukum," katanya.

Marbach mnuturkan, keluarga akan mengajukan gugatan terhadap dua rumah sakit, tempat Hoegel membunuh pasien.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved