Banjir di Samarinda
TERBARU - Banjir Samarinda, Pemkot Samarinda Gelontorkan Rp 3 Miliar Dana Tanggap Darurat Banjir
Pemkot Samarinda gelontorkan dana tanggap darurat banjir sebesar Rp 3 miliar.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemkot Samarinda gelontorkan dana tanggap darurat banjir sebesar Rp 3 miliar.
Dana itu disiapkan dan sudah digunakan seiiring keluarnya Surat Keputusan Wali Kota Samarinda tentang kondisi tanggap darurat di Samarinda yang berlangsung selama 7 hari sejak 8 Juni lalu.
“Dana itu digunakan khusus untuk paket makanan, paket mandi cuci kakus, dan karbol supaya rumahnya bersih,” kata Sekertaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, Senin (10/6/2019) usai pimpin rapat tanggap darurat banjir di Kota Samarinda yang sudah masuki hari ke 5.
Dana itu, digunakan selama banjir melanda. Diketahui, banjir di Kota Samarinda kian meluas.
Jika beberapa hari terakhir sebelumnya banjir hanya melanda kawasan Samarinda Utara, persisnya di Perum Bengkuring dan Griya Mukti. Senin (10/6/2019) banjir mulai menggenang di dua kecamatan lainnya, yakni Samarinda Ulu dan Sungai Pinang.
Korban terdampak meningkat dua kali lipat ketimbang hari sebelumnya.
“Secara umum, titik banjir bertambah. Yang baru di jalan Dr Seotomo dan Pemuda. Totalnya, kurang lebih 20 ribuan (warga terdampak banjir),” kata Sugeng.
Setelah 7 hari masa tanggap darurat itu habis, akan dievaluasi lagi, apakah ditambah atau tidak waktunya.
Dana itu, dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda.
Adapun pendistribusian bantuan disalurkan satu pintu dari BPBD ke lurah dan RT yang warganya terdampak banjir.
Melihat luasan titik dan korban banjir yang bertambah, Pemkot mulai membangun dapur umum yang difokuskan di Kantor Dinas Sosial Samarinda.
Nantinya, dapur umum ini, bakal menampung bahan mentah bantuan dari berbagai pihak untuk dibuat makanan bungkus yang didistristribuskan ke warga terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Ifran menambahkan, dapur umum itu, memiliki kemampuan produksi 20 ribu bungkus makanan per hari.
“Makan kita upayakan kalau bisa 3 kali sehari, atau paling tidak 2 kali sehari,” kata Ifran di kesempatan terpisah di hari yang sama.
Korban Terdampak Bertambah Jadi 20.000 Jiwa