Pilpres 2019
Dampak Bila Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Tak Terwujud Ternyata Cukup Serius, Begini Kata JK
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.
TRIBUNKALTIM.CO - Proses rekonsiliasi kedua kubu yang bertarung di Pilpres 2019 pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) masih terus diupayakan.
Seperti diberitakan, dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2019, MK telah memutuskan menolak seluruh permohonan pemohon, pada Kamis (27/6/2019) lalu.
Menurut Mahkamah Konstitusi, permohonan pemohon tidak beralasan menurut hukum.
Dengan demikian, pasangan Capres dan Cawapres RI nomor urut 02, Jokowi dan Maruf Amin akan memimpin Indonesia periode 2019-2024.
Pesta Demokrasi, Pilpres 2019 sudah selesai.
Indonesia sudah memiliki sosok Presiden dan Wapres terpilih yang akan memimpin Negara ini periode 2019-2024.
KPU RI sudah menggelar pleno penetapan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
Yakni memertemukan Jokowi dan Prabowo Subianto, dua kontestan yang bersaing dalam dua Pilpres terakhir.
Setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.
"Rekonsiliasi artinya banyak.
Bersatu kembali sebagai negarawan, harus tetap punya hubungan baik secara kekeluargaan, seperti itu," ujar Jusuf Kalla di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Jusuf Kalla mengatakan rekonsiliasi dapat dijadikan contoh baik bagi para pendukung keduanya dalam suasana suhu politik yang cukup panas saat ini.
"Ya tetap perlu (rekonsiliasi), kalau tidak nanti juga tetap bangsa ini terbelah nanti.
Kalau sudah bersatu di atasnya di bawahnya juga akan lebih baik dan lebih muda," kata dia.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong agar Jokowi dan Prabowo dapat merealisasikan rekonsiliasi tersebut.