Gibran dan Bobby Nasution Dikabarkan Maju Pilkada 2020, Begini Saran ICW untuk Presiden Jokowi
Putra dan menantu Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution dikabarkan maju Pilkada 2020. Ada saran dari ICW soal dinasti politik
TRIBUNKALTIM.CO - Gibran dan Bobby Nasution Dikabarkan Maju Pilkada 2020, Begini Saran ICW untuk Presiden Jokowi.
Putra sulung dan menantu Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution dikabarkan maju Pilkada 2020.
Indonesia Corruption Watch atau ICW pun memberi saran kepada Presiden Jokowi terkait politik dinasti.
ICW menyarankan Presiden Jokowi melarang kedua anaknya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, maju sebagai calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menyayangkan apabila Gibran dan Kaesang mencalonkan diri. Sebab, Jokowi selama ini dinilai telah menjadi pejabat yang tidak membawa anaknya masuk ke ranah politik.
"Selama ini Pak Jokowi itu menjadi role model, memisahkan antara urusan politik dengan keluarga dan melarang anaknya untuk terlibat di dalam proyek-proyek negara," kata Donal saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).
Donal menuturkan, diizinkannya Gibran dan Kaesang maju dalam Pilkada 2020 dapat menimbulkan persepsi di tengah masyarakat bahwa Jokowi sedang membangun dinasti politik.
Ia berpendapat, Jokowi mempunyai nilai lebih karena berbeda dengan pejabat publik lainnya yang kerap mengajak anaknya untuk ikut mengisi pos jabatan publik.
Atau terlibat dalam proyek-proyek pemerintahan.
"Ini justru bagus untuk agar demokrasi kita tidak suram karena politik dinasti itu banyak dilakukan oleh elite-elite politik lain.
Kalau justru juga dilakukan oleh Pak Jokowi maka kemudian kita tidak akan punya contoh atau role model," ujar Donal.
Donal menambahkan, saran serupa juga disampaikan berkaitan kabar mantu Jokowi, Bobby Nasution, yang dikabarkan masuk bursa wali kota Medan.
Sebelumnya, dua putra Presiden Jokowi,Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, sudah terlebih dahulu masuk ke dalam bursa wali kota Solo.
Survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menunjukkan, popularitas kedua kakak-beradik itu berada paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya di Solo.
Namun, dari sisi akseptabilitas alias penerimaan mereka sebagai wali kota dan elektabilitas atau keterpilihan mereka, berbanding terbalik.