Musim Kemarau, BPBD PPU Fokus Antisipasi Karhutla, Imbau Warga tak Buka Lahan Dengan Membakar Hutan
Tak hanya cuaca panas yang ekstrem menjadi satu penyebab dari kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Tak hanya cuaca panas yang ekstrem menjadi satu penyebab dari kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Namun adanya warga yang membuka lahan dengan cara membakar juga menjadi salah satu pemicu adanya karhutla di PPU, terlebih pada musim kemarau.
“Cuaca panas itu pemicunya, kebanyakan orang buka lahan dengan membakar. gak mungkin orang buka lahan pada musim hujan, pasti dimusim panas atau kemarau,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) PPU, Nurlaila. Minggu, (15/3/2020).
• Tingkatkan Kompetensi, Staf BPBD Kutim Ikuti Workshop Pelaporan Keuangan Karhutla
• Cegah Karhutla, Pemkab Kutai Kartanegara Siapkan Pos Pantau Karhutla Tiap Kecamatan
Nurlaila memimta dan mengimbau warga untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, apalagi membakar dalam skala besar. “Karena berpotensi menimbulkan kebakaran yang lebih luas, terutama pada saat musim kemarau,” ungkapnya.
Berdasarkan data BMKG, Ia memprediksi musim kemarau akan masuk pada pertengahan Maret 2020. Bahkan diprediksi hari tanpa hujan pada tahun ini lebih panjang dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pasalnya, Dasarian atau satuan waktu meteorologi untuk PPU saat ini sudah masuk dasarian kedua antara 11-20 Maret 2020.
• Cegah Kerugian yang Lebih Besar, Pemkab Paser Gelar Apel Siaga Bencana dan Karhutla
• DPRD Tegaskan Perusahaan Wajib Terlibat Dalam Upaya Antisipasi dan Penanganan Karhutla di Kaltim
“Kemudian saat ini sifat hujannya sudah berada di bawah 50 milimeter. Jadi banyak hari tanpa hujannya dibanding hari dengan hujan,” terangnya.
Nurlaila menambahkan, diperkirakan musim kemarau tahun 2020 ini akan lebih panjang dibanding tahun 2019 lalu yang hanya sekitar tiga bulan.
“Jadi yang paling kita atensikan ini pencegahan karhutla. Jadi warga yang ingin buka lahan agar melapor ke pemerintah desa atau kelurahannya terlebih dahulu,” pungkasnya.(*)