Viorus Corona

Sempat Bahagia, Warga China Kembali Resah Karena Corona, Serangan Kedua Lebih Bahaya, Tak Ada Gejala

Lonjakan pasien positif virus Corona atau covid-19 tanpa gejala tersebut merupakan hal yang pertama kalinya ditemukan di China.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
AFP/STR/CHINA OUT
VIRUS CORONA CHINA - Pasien dengan gejala ringan virus corona covid-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah sempat dilaporkan menurun dalam beberapa hari terakhir, saat ini muncul lonjakan pasien positif virus Corona tanpa gejala di China.

Dilansir Reuters, lonjakan pasien tanpa gejala tersebut merupakan hal yang pertama kalinya ditemukan di "negeri tirai bambu" tersebut.

Kembali melonjaknya pasien virus Corona ini tentu saja dapat membuat rumit tren pembacaan wabah virus Corona di China.

Berdasarkan data dari Komisi Kesehatan China, setidaknya terdapat penambahan 130 kasus yang terkonfirmasi pada orang tanpa gejala pada Selasa (31/3/2020).

• 1.790 Kasus Positif Virus Corona, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut covid-19 Tak Kuat Hidup di Indonesia

• Di Instagram, Ajudan Beber Prabowo Datangkan Jubah Perang Lawan Virus Corona, Jumlahnya Fantastis

• Akhirnya Presiden Jokowi Berani Terang-terangan Tak Pilih Lockdown Atasi Virus Corona di Indonesia

• Meski Sudah Dibantu China, Donald Trump Kaget Vladimir Putin Beri Bantuan Perang Lawan Virus Corona

Sebelumnya, terdapat 36 kasus baru pasien positif virus Corona dan dari jumlah tersebut berasal dari para pendatang dari luar negeri atau dengan kata lain imported case.

Sehingga jumlah pasien positif virus Corona di China menjadi 81.554 orang.

Dilakukan screening

Mengatasi situasi ini, Pemerintah China memutuskan untuk melakukan screening dan tracing yang lebih luas untuk penderita tanpa gejala dan siapa pun yang berhubungan dengan mereka.

Sementara itu, masyarakat China mulai merasa khawatir mengenai adanya lonjakan pasien covid-19 tanpa gejala tersebut.

Mereka berpendapat bahwa hal tersebut dapat menjadi pembawa virus dengan tanpa diketahui sebelumnya.

Pekan lalu, ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove mengungkapkan sebagian besar kasus, faktor utama penularan virus Corona adalah dari pasien yang bergejala, tak sedikit pula dari orang yang tanpa gejala.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved