Virus Corona
Orasi Kebangsaan, Presiden PKS Ungkap Pemerintah Jokowi Lepas Tangan Soal Virus Corona Via PSBB
Orasi Kebangsaan, Presiden PKS Sohibul Iman ungkap Pemerintah Jokowi lepas tangan soal Virus Corona via PSBB..
TRIBUNKALTIM.CO - Orasi Kebangsaan, Presiden PKS Sohibul Iman ungkap Pemerintah Jokowi lepas tangan soal Virus Corona via PSBB.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Sohibul Iman melontarkan kritik kepada Pemerintah Jokowi dalam menangani covid-19.
Sohibul Iman menilai opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB seolah menjadi cara lepas tangan Pemerintah Jokowi menangani Virus Corona.
Walhasil, penangan Virus Corona kini berjalan terpisah antar daerah karena hanya dijalankan Pemerintah Daerah, tanpa komando Presiden..
Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman mengkritik kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah virus corona yang menyebabkan covid-19.
- Giliran WHO Bela China, Bantah Tuduhan Donald Trump Soal Asal Mula Virus Corona, Indonesia Dukung
- Di Twitter Prabowo Subianto Beri Instruksi Kader Gerindra, Singgung Arahan Jokowi Soal Virus Corona
- Kabar Terbaru, Listrik Gratis 450 VA dan Diskon Tarif 900 VA Ternyata Tak Gratis, Ini Penjelasan PLN
Hal tersebut disampaikan Sohibul Iman dalam orasi kebangsaan dan kemanusiaan Milad ke-22 PKS yang bertajuk "Titik Balik Bangsa Indonesia", Rabu (22/4/2020).
Sohibul Iman menilai, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang dilakukan pemerintah berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah membuat penanganan covid-19 menjadi lamban.
"Membuat kebijakan penanganan covid-19 menjadi sangat lamban, tidak terkoordinasi dengan baik, tidak integratif dan seperti jalan sendiri-sendiri tanpa adanya satu komando dari Pemimpin tertinggi di Republik ini," kata Sohibul Iman.
Sohibul Iman menilai, PSBB terkesan dibuat agar Pemerintah Pusat lepas tangan dari beban yang ditanggung pemerintah daerah.
Padahal, menurut Sohibul Iman, Pemerintah bisa belajar dan dari negara-negara lain yang lebih dahulu mengalami wabah covid-19..
Ia mengatakan, China dan Eropa menerapkan kebijakan lockdown guna menangani penularan covid-19 hingga rapid test secara masif di Korea Selatan.
"Atau seperti Vietnam dengan komando militernya melakukan direct-contact tracing dan social distancing secara sangat ketat dan disiplin.
Semua pilihan dan kebijakan ada kelebihan," ucapnya.
Lebih lanjut, Sohibul merasa prihatin, selama penanganan covid-19 internal pemerintah pusat juga terjadi kegaduhan seperti perbedaan sikap terkait kebijakan.
"Dalam situasi krisis, republik ini sangat membutuhkan hadirnya pemimpin nasional yang dapat memberikan sense of direction and confidence kepada rakyatnya.