Virus Corona

Bos ILC Karni Ilyas Puji Kebijakan Pemerintah Jokowi Hadapi Virus Corona, Beberkan Bahaya Lockdown

Bos ILC Karni Ilyas puji kebijakan Pemerintah Jokowi hadapi Virus Corona, beberkan bahaya lockdown

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Live Streaming ILC TV ONe, Karni Ilyas Soroti PHK dan hancurnya perekonomian imbas Virus Corona, tayang malam ini, Selasa (21/4/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Bos ILC Karni Ilyas puji kebijakan Pemerintah Jokowi hadapi Virus Corona, beberkan bahaya lockdown.

Pembawa acara Indonesian Lawyers Club atau ILC, Karni Ilyas kembali angkat bicara soal penanganan Virus Corona atau covid-19 oleh Pemerintah Jokowi.

Kali ini, Karni Ilyas menuturkan langkah Jokowi melarang mudik dan memilih menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, sudah tepat.

Karni Ilyas juga membeberkan bahayanya lockdown untuk mencegah covid-19.

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyampaikan setuju dengan langkah pemerintah sejauh ini dalam menangani covid-19.

Terutama adalah hal yang paling menonjol yakni soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pelarangan mudik bagi perantau.

Gejala Terbaru Virus Corona Pada Anak, Waspada Bila Alami Nyeri Perut, Muntah, Diare dan Tanda Ini

 Kabar Mengejutkan, Dokter Beber Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Tularkan covid-19, Sebabnya Sepele

 Refly Harun Tertawakan Jokowi Soal Mudik dan Pulang Kampung, Tapi Akhirnnya Bela Presiden Karena Ini

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Karni Ilyas melalui kanal TV One, Senin (24/4/2020).

Menurut Karni Ilyas, pilihan untuk memberlakukan PSBB dan pelarangan mudik merupakan langkah yang paling bijak dilakukan pemerintah.

Sebab, apabila pemerintah memberlakukan pembatasan total atau lockdown justru hal tersebut dinilai akan berbahaya bagi negara.

"Bagi saya apa yang terjadi dengan PSBB dan larangan mudik, ini sesuatu yang bijak sekali dari pemerintah," ujar Karni Ilyas seperti dikutip TribunWow.com.

"Ketika PSBB, kalau itu dilakukan lockdown yang absolute yang total itu justru berbahaya sekali di Indonesia," imbuhnya.

Alasan pemberlakuan lockdown tidak tepat dilakukan di Indonesia satu di antaranya adalah pendistribusian bantuan sosial tidak sebaik negara-negara yang melakukan karantina total.

Selain itu, kendala pendataan orang penerima bantuan sosial juga menjadi masalah lainnya.

"Yang pertama ya jaringan kita untuk melakukan bantuan sosial ke masyarakat itu tidak se well di luar negeri," ucap Karni.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved