Dua Kelurahan di PPU Terendam Banjir Akibat Hujan Deras dan Penyempitan Sungai

Kondisi terkini banjir di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ), terutama di Kelurahan Nenang dan Kelurahan Lawe-Lawe, kini berangsu

Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Petugas BPBD PPU membantu warga Kelurahan Nenang untuk mengungsikan kendaraannya akibat banjir. Banjir yang merendam 2 kelurahan di Kecamatan Penajam, kini berangsur surut. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Kondisi terkini banjir di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terutama di Kelurahan Nenang dan Kelurahan Lawe-Lawe, kini berangsur surut.

Dalam laporannya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila menyampaikan, kronologis dan penyebab terjadinya banjir tersebut dikarenakan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama dan pasang surut  air laut berada di poin tertinggi pada pukul 09.00 Wita di point 2.6,

dan juga merupakan limpahan air dari Majapahit dan Gunung Ulin serta penyempitan sungai di antara RT 4 dan RT 5 Kelurahan Nenang.

Nurlaila menambahkan, untuk Kelurahan Lawe Lawe selain juga karena limpahan air dari wilayah atas perusahaan juga terjadi penyempitan saluran pembuangan di sekitar perumahan RT 01 dan RT 05, Kelurahan Lawe Lawe.

“Penyebab utamanya hujan dan pasang surut air laut,” ujarnya, Selasa (28/4/2020).

Lebih lanjut, dia menerangkan, pihaknya telah melakukan upaya penanganan dengan tim melakukan evakuasi warga terutama ibu-ibu dan anak-anak serta evakuasi peralatan dan barang barang warga termasuk sepeda motor dan sepeda.

Selain itu, ia menambahkan telah memasang jalur-jalur evakuasi warga serta melakukan identifikasi penyebab banjir dan pendataan rumah terdampak banjir,

serta melakukan penanganan banjir dengan berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk suplai makanan korban terdampak banjir, berupa paket makanan untuk berbuka puasa dan sahur.

“Penanganan banjir akan terus dilakukan pemantauan sampai air benar-benar surut,” pungkasnya.

Sedangkan Tinggi Muka Air (TMA) saat banjir di Kelurahan Nenang, TMA rata-rata di dalam rumah sekitar 15-20 centimeter dan TMA rata-rata di halaman rumah sekitar 80-90 centimeter dan tertinggi sekitar 150 centimeter.

Akibat Banjir di Kelurahan Nenang dan Lawe-Lawe PPU, Berikut Jumlah Warga yang Terdampak

Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa, Tim Gabungan BPBD PPU Evakuasi Warga Nenang

Akibat Intake Lawe-Lawe Terendam Banjir, Distribusi Air Bersih Dihentikan Sementara

Kemudian, di Kelurahan Lawe Lawe TMA rata-rata di dalam rumah sekitar 40-50 centimeter dan rata-rata di halaman atau lantai bawah rumah sekitar 80-90 centimeter.

“Kondisi terkini tinggi muka air cenderung turun pelan seiring menurunnya passang surut air laut,” terangnya.

Dalam penanganan banjir tersebut, tim gabungan dikerahkan di lapangan, seperti BPBD PPU, Kodim 0913/PPU, Polres PPU, Lurah Lawe Lawe dan Lurah Nenang, Ketua RT wilayah terdampak banjir, PMI, Pertamina RU V dan Warga setempat.

“Armada di lapangan, BPBD PPU menurunkan dua unit RTU dan satu unit perahu polyathelene dan peralatan tali temali. Kemudian, Polres PPU menurunkan 2 unit canoe,” ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved