Gubernur Kaltim Isran Noor Pastikan Bantuan dari Pihak Swasta tak Akan Dikorupsi

TIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor memastikan bantuan dari pihak swasta untuk rakyat Kaltim yang diserahkan ke Pemprov tidak akan dikorupsi.

Hal itu diucapkan mantan Bupati Kutai Timur tersebut saat PT Multi Harapan Utama (MHU) dan MMS Group Indonesia (MMSGI) memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) medis dan bahan kebutuhan pokok (sembako), senilai total Rp 5 miliar melalui program “MHU-MMSGI beraksi untuk negeri."

“Ini tidak akan dikorupsi, kami akan sampaikan kepada yang berhak,” ucap Isran Noor melalui pidato sambutan, saat proses serah terima bantuan secara simbolis digelar di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa, (12/5/2020).

Gubernur sangat mengapresiasi langkah PT MHU dan MMS Group Indonesia. Ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya disampaikan oleh Isran saat menerima bantuan tersebut.

“Saya atas nama pemerintah provins,i atas nama rakyat Kaltim mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya, penghargaan yang sebesar-besarnya,” kata Isran.

Baca Juga

Mengapa Pria Lebih Mudah Terinfeksi Corona Dibanding Wanita? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Data Corona Terbaru Indonesia, Ada Kabar Mengejutkan Soal Korban Wafat Akibat Covid-19 di Jakarta

Robert Rene Alberts Sudah Punya Skenario Untuk Persib Bandung Ketika Pandemi Virus Corona Berakhir

Bantuan yang diberikan MHU dan MMS Group Indonesia diakui Isran Noor sebagai bantuan terbesar yang masuk saat ini dari pihak swasta ke Kaltim.

“Ini adalah sumbangan yang diterima masyarakat Provinsi Kaltim, yang terbesar. Tepuk tangan,” kata Isran.

Gubernur berharap, perusahaan lain juga dapat melakukan hal yang sama, bahkan dengan nominal yang lebih besar.

Hal itu, kata Isran, karena perusahaan telah beroperasi dan berkarya di Kaltim, telah mendapatkan manfaat dari Bumi Etam.

Sementara itu, Presiden Direktur MHU, Adhi Dharma Mustopo menjelaskan harapan PT MHU dan MMS Group Indonesia.

Tujuan memberikan sumbangan adalah langkah perusahaan yang menyadari persoalan covid-19 adalah persoalan di seluruh dunia.