Virus Corona

Mengapa Pria Lebih Mudah Terinfeksi Corona Dibanding Wanita? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Menurut beberapa ahli yang meneliti virus corona, data statistik menunjukkan angka kematian virus corona dan jumlah terinfeksi terbanyak dialami pria

Editor: Mathias Masan Ola
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi. Termasuk Italia dan Spanyol, 7 Negara telah melewati masa puncak pandemi Corona, kapan covid-19 di Indonesia berakhir? 

TRIBUNKALTIM.CO - Menurut beberapa ahli yang meneliti virus corona, data statistik menunjukkan angka kematian virus corona dan jumlah terinfeksi terbanyak dialami pria dibandingkan wanita.

Melansir dari BBC, di Amerika Serikat, pria dua kali lebih banyak yang meninggal karena virus daripada wanita.

Demikian pula, 69 persen dari semua kematian akibat virus korona di Eropa Barat adalah laki-laki. Pola semacam itu juga telah terlihat di China dan di tempat lain termasuk juga di Indonesia.

Kadar enzyme 2 (ACE 2)

Beberapa hal dianggap menjadi sebab, terkait kenapa jumlah laki-laki yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 lebih banyak dibandingkan perempuan. Melansir dari SCMP (11/5/2020) salah satu hal yang menjadi alasannya adalah karena laki-laki memiliki kadar enzyme 2 (ACE 2) yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Karena enzim inilah pria diduga lebih mudah terinfeksi penyakit dibanding wanita, serta memiliki komplikasi parah atau kritis jika terinfeksi.

Update Virus Corona di Kubar Senin 11 Mei 2020, Pasien Positif Bertambah 2, Kini Total 18 Orang

Bukan Luhut Atau Terawan, Jokowi Justru Minta Eks Kapolri Bantu Jenderal Bintang 3 Soal Virus Corona

Kabar Gembira dari Ilmuwan, Virus Corona Terus Melemah, Tak Lagi Mematikan, Buktinya Tampak di ICU

Penelitian ini dituangkan dalam The European Heart Journal. Adriaan Voors, seorang profesor kardiologi di University Medical Center atau UMC Groningen di Belanda, yang ikut memimpin penelitian ini bersama timnya mengukur konsentrasi ACE2 dalam sampel darah yang diambil dari lebih 3.500 pasien gagal jantung di Eropa.

Penelitian awalnya dimulai sebelum pandemi, sehingga pasien-pasien ini bukanlah pasien virus corona Covid-19. Tapi saat peneliti lain mulai menduga ACE 2 sebagai cara virus corona masuk ke dalam sel, Voors dan timnya melihat adanya korelasi yang menurut mereka penting.

"Ketika kami menemukan bahwa salah satu biomarker terkuat, ACE2, jauh lebih tinggi pada pria daripada wanita, saya menyadari bahwa ini memiliki potensi untuk menjelaskan mengapa pria lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 daripada wanita," kata Iziah Sama, seorang dokter di UMC Groningen yang ikut memimpin penelitian ini.

ACE 2 merupakan reseptor pada permukaan sel yang akan berikatan dengan virus corona baru dimana memungkinkannya untuk masuk dan menginfeksi sel.

Sama dan Voors mencatat, enzim ini ada di paru-paru dapat ditemukan di jantung, ginjal dalam jaringan yang melapisi pembuluh darah, dan dalam kadar yang sangat tinggi ia ditemukan di testis.

Menurut mereka kehadiran ACE 2 di testis mungkin menjelaskan mengapa konsentrasi ACE 2 lebih tinggi pada pria dan mengapa kemudian pria lebih rentan.

Studi yang dipublikasikan di Europan Heart Journal ini juga menemukan bahwa penggunaan obat ACE inhibitor yang biasanya diresepkan untuk jantung, diabetes dan penyakit ginjal aman digunakan.

Merokok dan imunitas

Selain pengaruh enzim ACE 2, sejumlah faktor lain diduga juga mempengaruhi. Melansir dari Kompas.id, faktor sosial utamanya dalam hal perilaku dianggap memberikan pengaruh besar kepada jumlah kematian laki-laki karena Covid.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved