Virus Corona di Balikpapan

Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Strategi Grand Tjokro Balikpapan Jual Kamar Sampai Mitigasi Finance

Mewabahnya pandemi wabah virus Corona atau covid-19 membuat pelaku usaha perhotelan cukup terpukul.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI AMIR
General Manager Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Sutan Lubis. Mewabahnya pandemi wabah virus Corona atau covid-19 membuat pelaku usaha perhotelan cukup terpukul. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mewabahnya pandemi wabah virus Corona atau covid-19 membuat pelaku usaha perhotelan cukup terpukul. Pembatasan aktivitas di berbagai daerah membuat okupansi hunian anjlok.

Hotel-hotel jadi salah satu yang terdampak covid-19. Beragam upaya dilakukan bisnis perhotelan agar bisa tetap bertahan.

Nyaris empat bulan terakhir memang industri pariwisata dan hunian hotel harus tiarap akibat pandemi virus Corona.

Tetapi memasuki masa transisi menuju kenormalan baru, sektor yang menaungi ribuan pekerja di Kota Balikpapan Kalimantan Timur tersebut mulai bangkit dan bersiap kembali.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Balikpapan, Perkuat Jaringan Usaha Rekrut Reseller, Pelaku Usaha Harus Jeli

Baca Juga: Keluhkan Biaya Rumah Sakit, Sopir di Terminal Batu Ampar Balikpapan Ikuti Rapid Test Covid-19 Gratis

Salah satu hotel di kota Minyak yang tetap bertahan selama pandemi mewabah adalah Hotel Grand Tjokro. Hotel yang terletak tidak jauh dari Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan ini, memilih bertahan meski menghadapi masa sulit.

"Yang jelas okupansi tidak terlalu tinggi, pada intinya sanitasi, higenisasi, anjuran-anjuran pemerintah seperti pemakaian masker, physical distancing dan lainnya kita jalankan. Untuk makan, tidak kami buffet kan, breakfast kita antar ke kamar," ujar General Manager Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Sutan Lubis, Kamis (25/6/2020).

Sutan menyebut ada strategi tersendiri yang dilakukan management Grand Tjokro tetap berdiri ditengah pandemi.

"Strateginya efisiensi, custumizing, seperti menjual room only saja, tanpa breakfast. Intinya survive. Bisa berjalan menutupi operasional dengan melakukan mitigasi finance," jelasnya.

Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

Sutan menyebut, sejak dilakukan pelonggaran aktivitas ekonomi oleh Walikota Balikpapan awal Juni 2020 lalu, disambut sangat baik. Utamanya pelaku usaha sektor perhotelan dan restoran.

Ada kenaikan hunian kamar yang cukup signifikan, dibanding sebelumnya. Manajemen hotel pun, bersiap menunjukkan taringnya kembali.

"Cukup ada kenaikan okupansi dari pelonggaran aktivitas. Dari biasanya kita rata-rata 8 kamar, setelah pelonggaran ini ada kenaikan antara 13 hingga 14 kamar. Saat weekend bisa 20 hingga 21 kamar. Ada lonjakan," pungkasnya.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved