Perkembangan Inflasi di Kaltara, Tarakan Alami Deflasi di Oktober 2020

Kota Tarakan mengalami deflasi sebesar -0,28% (mtm) pada Oktober 2020. Sementara Kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm).

Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara yang terletak di Jalan Mulawarman, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Kota Tarakan mengalami deflasi sebesar -0,28% (mtm) pada Oktober 2020. Sementara Kota Tanjung Selor mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm).

Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara tercatat mengalami deflasi sebesar -0,21% (mtm).

Berdasarkan perkembangan itu, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Oktober 2020 sebesar 2,17%(yoy) atau masih berada di dalam kisaran sasaran inflasi Nasional sebesar 3,0% ±1% (yoy).

Realisasi ini, relatif berbeda dengan kondisi historis, di mana tiga bulan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru relatif mengalami inflasi.

Baca Juga: Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Sebut Inflasi Bulan Juli 2020 Tetap Rendah

Baca Juga: Bank Indonesia Kaltara Sebut Sasaran Inflasi 2020 3,0±1 Persen

Baca Juga: Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Balikpapan Cermati Risiko Inflasi Semester II-2020

Deflasi didorong adanya penurunan pada beberapa bahan makanan sejalan dengan berlimpahnya stok khususnya komoditas daging ayam ras di tengah stabilnya tarif angkutan udara, paska naiknya demand rute penerbangan seiring dibukanya beberapa rute dari dan menuju Tarakan pada bulan September 2020.

"Selain itu, turunnya harga komoditas emas perhiasan mendorong deflasi lebih dalam," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltara, Yufrizal, Selasa (3/11/20)

Deflasi pada bulan Oktober 2020 didorong oleh penurunan tekanan pada kelompok bahan makanan khususnya daging ayam ras.

Penurunan harga bahan makanan ini sejalan dengan adanya over supply di level peternak ayam pada bulan September dan Oktober sementara demand tidak setinggi periode sebelumnya.

Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau pada bulan Oktober 2020 mengalami deflasi sebesar -0,27% (mtm).

Lima komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan (%mtm) antara lain daging ayam ras (-0,10%), cabai rawit (-0,05%), tomat (-0,04%), telur ayam ras (-0,02%) dan kol putih (-0,02%).

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan (%mtm) terbesar yaitu bayam (0,06%), sawi hijau (0,03%), buncis (0,02%), dan beras (0,02%). Dengan demikian, secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi sebesar 1,60% (yoy).

Kemudian, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya pada bulan Oktober 2020 tercatat relatif menurun dengan deflasi sebesar -0,52% (mtm).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved