Pilpres 2019

AHY Langsung Tunjukkan Gestur Ini saat Ditanya Arah Koalisi Partai Demokrat Seusai Bertemu Jokowi

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
YouTube KOMPASTV
AHY Langsung Tunjukkan Gestur Ini saat Ditanya Arah Koalisi Partai Demokrat Seusai Bertemu Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Seusai pertemuan itu, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY langsung dicegat wartawan.

Para wartawan menanyakan isi pertemuan AHY dengan Jokowi.

AHY sempat memberikan pernyataan sekitar empat menit, didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Namun, ketika salah seorang wartawan menanyakan bagaimana arah koalisi Partai Demokrat, AHY langsung memperlihatkan gestur tangan minta maaf.

AHY kemudian buru-buru meninggalkan para wartawan di Istana Negara.

Sebelumnya, AHY mengaku datang ke Istana memenuhi undangan Presiden Jokowi.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyambut baik undangan Presiden Jokowi.

"Sudah cukup lama tidak bersilaturahim, tadi kesempatan baik di tengah kesibukan beliau," ungkap AHY.

AHY menuturkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi dilandasi semangat untuk melihat Indonesia lebih baik.

"Kita ingin sumbang pikiran, gagasan, semangat demokrasi harus terus melakukan tukar pikiran dan masukan," kata AHY.

Ketika ditanya apa masukannya kepada Presiden Jokowi, AHY menjawab diplomatis.

"Ini adalah silaturahmi setiap saat. Komunikasi kan tidak harus membicarakan politik secara pragmatis, tapi juga hal lain memajukan Indonesia ke depan," kata AHY.

AHY juga menyatakan bahwa sikap Partai Demokrat masih sama seperti yang pernah dia utarakan sebelumnya.

"Kita tetap seperti kemarin, pasca 17 April 2019 mudahan kita semuanya bisa tenang, sabar melihat situasi perkembangan. Mari sama-sama kita jadi masyarakat yang dewasa dalam alam demokrasi. Tentu ada perbedaan pendapat dalam politik, tapi sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai perhitungan terakhir KPU," bebernya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved