Pilpres 2019
Begini Nasib Tong Sampah yang Didatangkan Anies Baswedan dari Jerman Setelah Aksi 22 Mei
Aksi 22 Mei juga membuat tong sampah yang diimpor dari Jerman oleh Gubernur DKI Anies Baswedan, mengalami kerusakan.
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi menolak hasil Pilpres 2019, atau yang dikenal dengan aksi 22 Mei di Jakarta, berakhir dengan kerusuhan.
Banyak fasilitas milik pemerintah yang rusak akibat rusuh 22 Mei tersebut.
Contohnya tong sampah milik Pemprov DKI Jakarta.
Diketahui, tong sampah yang didatangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari Jerman pada Juni 2018 lalu menjadi sasaran peserta aksi 21-22 Mei kemarin.
Adapun harga tong sampah itu sekitar Rp 3,6 juta per unitnya dangan ongkos pengiraman Rp 79 juta.
Sehingga total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 9,5 miliar untuk mendatangkan 2.640 unit tong sampah ke Jakarta pada waktu itu.
Tong sampah asal Jerman yang dirusak massa ini banyak terdapat di kawasan Jalan MH Thamrin dan KH Wahid Hasyim.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat, Marsigit membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan sekitar 30 tong sampah menjadi sasaran para aksi yang dirusak dengan cara dibanting hingga pecah ada juga yang dibakar.
"Kurang lebih 30 tong sampah dirusak dan dibakar," ujar Marsigit saat dihubungi, Jumat (24/5/2019).
Dari jumlah tong sampah yang dirusak itu, beberapa berukuran kecil yang merupakan prodak lokal.
Sedangkan tong sampah buatan Jerman belum bisa dipastikan ada berapa yang rusak karena masih dalam pendataan.
"Kalau yang buatan Jerman itu harganya bisa mencapai Rp 3,6 juta perbuah," kata Marsigit.
"Nanti diganti sama tong sampah roda," kata Marsigit.

Aksi menggugat penetapan pemenang Pilpres 2019, oleh KPU RI, yang kerap disebut aksi 22 Mei, berujung ricuh.