Pembuatan Dokumen Sepi, Setahun Cuma Targetkan 10.000 TKI

Paspor itupun dikeluarkan sebagai uji coba yang didemonstrasikan di hadapan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

TRIBUNKALTIM.CO/NIKO RURU
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Selasa (16/2/2016) resmi meluncurkan Program Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan Daerah Perbatasan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sejak diluncurkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Selasa (16/2/2016) Program Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan Daerah Perbatasan, masih sepi dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Misrani, staf Kantor Imigrasi Klas II Nunukan yang bertugas di sentra pelayanan TKI Kantor BP3TKI Kabupaten Nunukan menyebutkan, sejak diluncurkan, pihaknya baru mengeluarkan lima paspor.

Paspor itupun dikeluarkan sebagai uji coba yang didemonstrasikan di hadapan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly serta Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Nusron Wahid.

“Sampai sekarang belum ada berkas masuk,” ujarnya, Jumat (19/2/2016).

Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, Edi Sujarwo mengatakan, pelaksanaan program ini tentu harus melalui proses yang panjang. Para TKI yang terlibat program itu perlu diberikan edukasi keuangan dari perbankan.

“Itu diberikan sebelum memproses dokumen mereka,” ujarnya.

Selain mendapatkan edukasi dari pihak perbankan, para TKI juga akan mendapatkan pelatihan dari TNI dan pelatihan keterampilan. Ini tidak dilakukan sekaligus.

“Bertahap. Satu-satu dulu. Selain itu, programnya masih baru. Banyak kekurangan sehingga kami harus pelan-pelan,” katanya.

Baca: Program Poros Perbatasan tak Jamin Bebas Calo TKI

Setelah mengikuti aneka pembekalan sebelum keberangkatan itulah, baru kemudian para TKI mengurus dokumen.

Mengenai anggaran yang dikucurkan untuk pelaksanaan program dimaksud, Edi enggan mengungkapkan.

"Pokoknya dalam setahun kami sanggup membuat dokumen untuk 10.000 TKI” ujarnya. (*)

***
Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim
Seru, berinteraksi dengan 75 ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video YoutubeTribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved