Pembobolan Bank
BNI Nyaris Dibobol Rp 4,5 Miliar
Pembobolan di BNI berhasil dicegah karena internal sistem BNI mendeteksi adanya transaksi mencurigakan senilai Rp 4,5 miliar.
JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Pembobolan di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil dicegah karena internal sistem BNI berhasil mendeteksi adanya transaksi mencurigakan senilai Rp 4,5 miliar. Peristiwanya sendiri terjadi pada tanggal 20 Desember 2010 lalu.
"Transaksi tersebut setelah diverifikasi oleh petugas BNI, ternyata diketahui palsu. Keberhasilan BNI dalam mendeteksi dan mencegah terlaksananya transaksi mencurigakan ini, merupakan hasil dari control system (enterprise risk management system) yang diaplikasikan dalam system operasional BNI," sebut Corporate Secretary BNI Putu B Kresna dalam rilisnya pada Kompas.com.
Ia menyebutkan, pada saat itu BNI tidak mengetahui siapa pihak-pihak yang berada dibalik upaya tindak pidana tersebut. Untuk itu BNI meminta bantuan yang berwajib, dengan membuat laporan kepada kepolisian, pada tanggal 23 Februari 2011. "BNI menyambut baik keberhasilan Polri dalam mengungkap tersangka pelaku dibalik upaya tindak pidana, yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2010 yang lalu. BNI sangat menghargai kesigapan Polri, karena para tersangka pelaku dibalik upaya pembobolan tersebut, dapat segera terungkap," papar dia.
Putu membenarkan bahwa salah satu dari tersangka adalah wakil kepala cabang, BNI Cabang Margonda. "Mengenai sejauh mana keterlibatan staff yang bersangkutan, saat ini sedang dalam pengembangan penyelidikan pihak yang berwajib," tegasnya.
Yang pasti, lanjutnya, staff tersebut saat ini tidak menjalankan tugas perbankan.