Waspadai Gelap Pekat Minyak Jelantah di Gorengan Jajan Anak
Para menggunakan minyak bekas atau jelantah. Minyak ini berpotensi meningkatkan kolesterol jahat 'ngendon' dalam pembuluh darah anak-anak.
TRIBUNKALTIM.co.id - Banyak anak yang lebih memilih jajanan yang dijual di luar halaman sekolah ketimbang membawa bekal makanan dari rumah
Anda tak percaya? Datang saja ke sekolah-sekolah dasar di dekat Anda tinggal atau bekerja. Amati situasinya.
Hal yang sama ditemui sehatnews.com saat menyambangi sebuah sekolah yang berada di bilangan Jakarta Selatan. Kantin sekolah sebenarnya sudah menyiapkan jajanan yang lebih bersih meski belum tentu juga bisa disebut sehat.
"Habis lebih enak yang di luar sih," kata salah satu anak sambil menikmati jajannya.
Bukan bahan makanannya saja yang kami curigai, melainkan juga proses penyajiannya. Dari sederatan penjual yang menyajikan makanandi luar halaman sekolah, tukang jual 'gorengan' yang menarik hati kami untuk melihatnya.Seperti para penjual lainnya yang sering beredar di berbagai sekolah dan perumahan serta kampung, penjual ini menggunakan minyak bekas atau jelantah yang warnanya sudah tampak gelap pekat pertanda sudah berkali-kali digunakan.
Kita tahu bahwa minyak goreng bekas menjadi salah satu sarana penimbun penyakit dalam tubuh bila kita konsumsi terus menerus. Minyak sangat jenuh ini berpotensi meningkatkan kolesterol jahat 'ngendon' dalam pembuluh darah anak-anak itu, kata para dokter. Kolesterol jahat yang tinggi merupakan sumber banyak penyakit diantaranya jantung dan kolesterol.
Nah, Anda para orangtua masih belum percaya? Silakan awasi sendiri anak-anak Anda saat di sekolah.(sehatnews)