Pasar Modal

IHSG Masih Berat untuk Naik

Di awal pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan, sebagai dampak penutupan pasar global dan regional Jumat lalu.

Editor: Adhinata Kusuma
JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (22/8/2011), sentimen negatif masih melingkupi lantai bursa nasional. Secara teknikal, diperkirakan pelanjutan penurunan juga masih akan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG).

Akhir pekan lalu, IHSG ditutup turun cukup tajam 178.2 poin (4.43 persen ) ke level 3,842 menyusul meningkatnya kekhawatiran soal resesi global. Jumlah transaksi tercatat 11 juta lot dan nilai transaksi Rp7.5 triliun.

Seluruh sektor saham pada perdagangan mengalami penurunan. Tercatat sebanyak 18 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 23 saham tidak mengalami perubahan, dan 137 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Asing tercatat melakukan penjualan bersih cukup besar, Rp 1,713 triliun. Saham-saham unggulan menjadi yang paling banyak dijual, seperti Astra Internasional, Bank Mandiri, Bank BRI, Adaro Energy, dan Bank BCA.

Di bursa global, akhir pekan juga ditutup dalam zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,57 persen, Nasdaq 1,62 persen, dan Indeks S&P 500 turun 1,50 persen. Di Eropa, kondisinya kurang lebih sama. Indeks FTSE 100 turun 1,01 persen, DAX anjlok 2,19 persen, dan CAC 40 juga turun 1,92 persen.

Bursa Asia pagi ini juga memerah. Indeks Nikkei 225 dibuka turun 32,33 poin. Menurut Riset eTrading Securities, pada perdagangan Jumat minggu lalu (19/8), IHSG mengalami tekanan jual besar.

Koreksi itu dimungkinkan masih berlanjut, dengan menguji level support di level 3.725. Diperkirakan IHSG akan bergerakpada range 3. 735-3. 866 dengan kecenderungan melanjutkan koreksinya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved