Tetap Gembira Berlebaran dengan "Baju Baru" dari Toko Loak
Pakaian "baru" dari toko loak" dapat menjadi alternatif. Seperti terlihat di seputaran jalan Bung Tomo Samarinda Seberang
Penulis: Doan E Pardede |
Pakaian "baru" dari toko loak" dapat menjadi alternatif.
Seperti terlihat di seputaran jalan Bung Tomo Samarinda Seberang, Selasa
(30/8/2011).
Menurut Hanif, warga RT 02 kelurahan mesjid ini, pakaian
loak menjadi pilihan karena keterbatasan dana. Pria yang datang bersama
putri dan istri ini untuk membeli beberapa potong baju
dipakai Lebaran.
"Bajunya buat anak, kan dia Aisah masih kecil,
belum ngerti bajunya baru atau tidak. Yang penting ada yang dilihatnya
baru. Kalau mau ke mal atau pajak, buat ongkos saja sudah habis berapa,"
ungkap pria yang mengaku bekerja serabutan ini.
Sedikitnya lima
toko pakaian bekas yang masih buka pagi ini. Pakaian bekas yang menurut
penjualnya didatangkan dari luara daerah ini, juga memiliki harga
beragam. Tergantung jenis dan kondisi pakaian.
Tetapi, untuk pakaian yang
dijajakan (ditumpuk) di lantai, dijual mulai dari Rp 10.000. Beberapa
pengunjung yang kebanyakan kaum bapak terlihat sibuk mengaduk tumpukan
kemeja bekas untuk memilih yang dianggap terbaik siang ini.
"Biasa
saja pembeli, nggak ada bedanya walaupun lebaran. Tapi ada saja yang
bilang buat baju baru," ujar salah seorang pemilik toko.