Pendaki Tewas di Paser
Menjelajah Doyam Sondong, Surga Tersembunyi di Paser yang Menantang Jiwa Petualang
Air Terjun Doyam Sondong di Paser menyimpan pesona sekaligus tantangan. Komunitas pecinta alam Balikpapan berbagi kisah perjalanan ekstrem mereka
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Air Terjun Doyam Sondong di Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kian dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menantang sekaligus memikat.
Sejumlah komunitas pecinta alam, termasuk BMTL asal Balikpapan, telah lebih dulu menjajal pesona air terjun eksotis yang masih alami ini.
Namun, perjalanan menuju lokasi bukan tanpa risiko. Dalam catatan para traveler, terdapat tiga kejadian wisatawan tersesat hingga insiden meninggalnya seorang pendaki asal Balikpapan pada 4 Oktober 2025 akibat sesak napas.
Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan fisik dan kewaspadaan tinggi saat berpetualang di kawasan hutan Long Kali.
Ketua Komunitas BMTL, Dany, menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Doyam Sondong akhir tahun lalu.
Baca juga: Pecinta Alam Balikpapan Meninggal Saat Hiking di Air Terjun Doyam Sondong, Dimakamkan di Muara Rapak
Dari Simpang Pait menuju Desa Pinang Jatus, perjalanan memakan waktu sekitar satu setengah jam menggunakan motor, melewati jalur tanah berbatu dengan medan menantang.

"Perjalanan dari Simpang Pait menuju Desa Pinang Jatus kurang lebih satu jam setengah ke pintu masuk lokasi air terjun Doyam Sondong, sebagian besar rute yang dilalui wilayah Desa Brewe, desa terakhir sebelum memasuki kawasan wisata alam," terang Dani saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025).
Jalan tanah dan berbatu yang menantang, mengharuskan pengendara motor matic untuk berhati-hati agar tidak terjatuh.
Meski medan yang sulit, wisatawan akan dimanjakan dengan area perkebunan warga yang menghiasi lereng perbukitan.
"Sebelum memasuki wilayah Doyam Sondong, kami mampir dulu dan minta izin kepada Kepala Kampung Desa Brewe. Kami disarankan untuk tidak masuk ke area wisata saat malam hari, karena perjalanannya yang ditempuh itu dua jam dengan berjalan kaki," ungkapnya.
Baca juga: Pengakuan Polisi Evakuasi Jasad Pendaki Meninggal di Jalur Objek Wisata Doyam Sondong Paser Kaltim
Saat berjalan menuju ke objek wisata, traveler akan menghadapi trek yang menurun dan terjal sehingga perlu kewaspadaan, utamanya setelah hujan.
Disamping itu, wisatawan juga akan menyebrangi sungai dengan pohon tumbang sebagai pijakan kaki yang menjadi jembatan alami di tengah hutan belantara.
"Sekitar dua jam trekking menyusuri sungai, menembus hutan, hingga melewati tebing curam. Sesekali, kami juga melihat kawanan primata di sekitar jalur yang kami lalui," ungkap Dani.
Untuk mencapai tingkatan kedua Doyam Sondong, pengunjung harus menyusuri tebing di bagian sisi kiri dengan penuh perhitungan dan kehati-hatian.
"Alas kaki sebaiknya dilepas saat menyusuri tebing kedua ini, karena jalannya berlumut. Kalau sudah ditingkat kedua, kita akan disambut dengan dua air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter," urainya.
Baca juga: Pendaki Meninggal di Jalur Objek Wisata Doyam Sondong Paser, Evakuasi Butuh Waktu 5 Jam
Pecinta Alam Balikpapan Meninggal Saat Hiking di Air Terjun Doyam Sondong, Dimakamkan di Muara Rapak |
![]() |
---|
Pengakuan Polisi Evakuasi Jasad Pendaki Meninggal di Jalur Objek Wisata Doyam Sondong Paser Kaltim |
![]() |
---|
Pendaki Meninggal di Jalur Objek Wisata Doyam Sondong Paser, Evakuasi Butuh Waktu 5 Jam |
![]() |
---|
Kronologi Pecinta Alam asal Balikpapan Tewas saat Menuju Air Terjung Doyam Sondong di Paser |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Pendaki Asal Balikpapan Tewas Kena Serangan Jantung saat Menuju Air Terjun Paser |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.