Pasar Modal
Pasar AS dan Eropa Bisa Dongkrak Rupiah
Kenaikan pasar Amerika Serikat dan Eropa kemungkinan menjalar ke pasar Asia, termasuk Indonesia, Jumat (23/12/2011).
Nilai tukar rupiah kemarin menguat tipis, ditutup Rp 9.068 per dollar AS USD (kurs tengah Bloomberg).
Menurut ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, kenaikan pasar AS dan Eropa bisa berefek positif. Rupiah diperkirakan menguat pada kisaran Rp 9.045 - Rp 9.060 per dollar AS.
Menurut Lana, persetujuan perpanjangan payroll tax cut di AS menambah sentimen positif investor. Ini ditambah dengan perbaikan data AS pada jobless claims yang turun sebanyak 4.000 menjadi 364.000 pada pekan lalu.
"Diikuti dengan keyakinan konsumen yang meningkat bakal menambah keyakinan ekonomi AS tumbuh lebih baik dari ekspektasi," kata Lana.
Wakil Partai Republikan di House, John Boerner setujui rencana perpanjangan payroll tax cut yang akan berakhir pada 31 Desember ini untuk dua bulan mendatang. Sebelumnya terjadi kebuntuan persetujuan, kendati telah disetujui di tingkat Senat melalui voting 17 Desember.
Tanpa persetujuan ini, pajak pendapatan untuk sekitar 160 juta orang akan naik menjadi 6,2% pada Januari 2012 dari posisinya sekarang 4,2 persen. Konsumsi masyarakat menyumbang sekitar 70 persen dari PDB AS. Pada kuartal ketiga lalu, ekonomi AS tumbuh 1,8 persen, di bawah perkiraan sebelumnya 2 persen.