Narkotika
Duit Narkotika Bisa Beli 3,6 Skuadron Sukhoi
ilai tahunan bisnis narkotika di Indonesia, cukup untuk membeli 3,6 skuadron penuh jet tempur Sukhoi 30MK2.

Pentak Halim Perdanakusuma
Ilustrasi: Lima pesawat Sukhoi saat melakukan atraksi udara di area Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
BATAM, tribunkaltim.co.id- Nilai tahunan bisnis narkotika di Indonesia, cukup untuk membeli 3,6 skuadron penuh jet tempur Sukhoi 30MK2.
Nilai bisnis itu juga lebih besar dari rencana anggaran Bantuan Langsung Subsidi Masyarakat (BLSM) dalam APBN 2012.
Direktur Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigadir Jenderal Benny Mamoto, mengatakan, setiap tahun nilai bisnis narkotika di Indonesia rata-rata Rp 30 triliun. Dengan kurs Rp 9.000 per satu dolar AS, nilainya setara 3,3 miliar dolar AS.
"Sebagian besar dikirimkan ke luar negeri," ujar Benny, Jumat (6/4/2012) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Jika dana itu dipakai untuk membeli jet tempur Sukhoi 30MK2 yang tengah diadakan pemerintah, maka akan didapat 3,6 skuadron penuh. Satu skuadron Sukhoi terdiri atas 16 jet tempur. Sementara harga rata-rata setiap jet tempur yang tengah diincar Indonesia itu, 55 juta dolar AS.
Nilai bisnis narkotika itu juga lebih besar dari rencana anggaran Bantuan Langsung Subsidi Masyarakat (BLSM). Sebelumnya pemerintah menyiapkan Rp 25,5 triliun untuk program BLSM. Dana itu akan diberikan kepada warga yang memenuhi syarat, jika harga BBM jadi dinaikkan.
Berita Terkait