Curanmor
Pelaku Ketagihan Mencuri Karena Selalu Berhasil
Sebanyak tujuh tersangka curanmor bergandengan tangan keluar dari ruang tahanan Mapolda Kaltim, Selasa (2/4).
Editor:
Adhinata Kusuma
BALIKPAPAN, tribunkaltim.ci.id - Sebanyak
tujuh tersangka curanmor bergandengan tangan keluar dari ruang tahanan
Mapolda Kaltim, Selasa (2/4).
Mereka kemudian diminta untuk duduk di depan barang bukti sepeda motor hasil curiannya. Satu persatu menunjukkan hasil curiannya dihadapan penyidik. Termasuk Hilmi dan keponakannya Napi Rahman yang berhasil menggondol lebih dari 20 unit motor. Dimana sebagian hasil curiannya dijual ke Banjamasin.
Hilmi
sebenarnya adalah supir taksi gelap rute antar provinsi. Karena
profesinya kurang menjanjikan meraup untung. Hilmi akhirnya banting
setir nekat menjadi curanmor. Pergantian profesi ini sudah dipikirkan
matang-matang oleh Hilmi dan akrhinya mengajak keponakannya
beraksi.
Sejumlah
aksinya ia lakukan di daerah Kutai Kartanegara. Karena tidak memiliiki
keberanian menggunakan kunci ganda. Hilmi menggunakan modus angkut motor
ke dalam mobil. Dimana mobilnya sudah dimodifikasi dengan menutup
jendela dengan kardus di tiap sisi jendelanya. Sehingga kesan dari luar
tidak tampak adanya motor curian. "Kalau dengan kunci ganda biasanya ada
gagalnya, maka itu kita langsung angkut motor ke dalam mobil," ujar
pria kelahiran Banjarmasin ini.
Hilmi
menjelaskan bahwa aksinya tidak pernah diketahui oleh korban atau
lingkungan sekitar. Hal inilah membuatnya ketagihan hingga mencuri lebih
dari 20 motor. Hasil curian langsung dijual di kota kelahirannya agar
tidak tercium oleh pihak berwajib. "Jualannya di Banjarmasin, Muara Jawa
karena banyak peminatnya, uang saya pakai untuk kebutuhan keluarga,"
ujar pria beristri dan satu anak ini.
Berita Terkait