Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, Taupan Madjid. “Kita dapat subsidi dari pemerintah pusat Rp 20 miliar termasuk prototype bangunannya juga dari pusat,” kata Taupan, Jumat (21/3/2014).
Namun kata Taupan, protipe tersebut masih perlu direvisi, pasalnya kondisi di lapangan sedikit berbeda dengan desain bangunan dari pemerintah pusat. “Prototipe memang dari pusat, tapi disesuaikan dengan kondisi daerah, seperti ketinggian dan luas tanah. Protipe itu kan hanya acuan standar saja tapi sifatnya tidak mutlak karena harus disesuaikan dengan kondisi lapangan,” jelasnya.
Ditambahkannya, di lokasi pembangunan rumah sakit pratama tersebut, terdapat elevasi tanah sehingga perlu penyesuaian. “Ada perubahan, tapi tidak banyak. Hanya material konstruksi yang diganti. Kalau berdasarkan prototipe dari pusat, itu menggunakan pancang ulin, tidak sesuai dengan kondisi tanah sehingga harus direvisi dengan menggunakan cor beton,” paparnya.
Revisi minor tersebut, kata Taupan tidak membutuhkan waktu lama, demikian pula dengan pengerjaannya. Taupan mengatakan, pihaknya menargetkan, pembangunan rumah sakit paratama itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu tahun.