Kubu Jokowi-JK di Balikpapan tak Gentar Hadapi Koalisi Elite

BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Partai pengusung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, mulai melempar psywar jelang pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang. Mereka tak gentar melihat banyaknya pejabat teras Balikpapan yang merapat ke kubu pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya pikir itu nggak masalah. Kami tidak gentar menghadapi koalisi elite di Balikpapan. Pemilih itu kan grassroot masyarakat bukan elitenya. Kita lihat saja nanti, siapa yang akan keluar sebagai pemenang," ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan Thohari Aziz.

Thohari menegaskan, pihaknya kini terus melakukan konsolidasi ke masyarakat. Saat ini tercatat sudah ada 50 lebih organisasi relawan yang terbentuk dan siap memenangkan pasangan Jokowi-JK. Selain itu, pengawasan pada saat pemungutan suara nanti juga menjadi fokus utama.

"Pengawasan kami berlapis. Kami tidak mau lagi kecolongan seperti Pileg yang lalu. Jadi, ada saksi juga tim pengawas dari relawan dan partai pengusung yang kami terjunkan untuk mengantisipasi kecurangan," ujarnya.

Tidak hanya itu, kubu Jokowi-JK di Balikpapan juga sudah menyiapkan tim advokat untuk mengantisipasi jika terjadi kecurangan yang dilakukan kubu lawan. Thohari mengancam akan meneruskan kasus pelanggaran Pemilu ke ranah hukum sampai tuntas.

"Termasuk pengawasan dari mesin partai pengsung dan semua relawan akan berjalan. Jadi, jangan coba-coba melakukan praktek curang dalam Pilpres kali ini. Karena kalau sampai terjadi temuan, kami nggak akan kompromi. Hukum harus ditegakkan," tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah pejabat teras di Balikpapan seperti Walikota Rizal Effendi, Wakil Walikota Heru Bambang, dan Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong, menyatakan dukungannya ke pasangan Prabowo-Hatta. Mereka didapuk sebagai tim sukses pemenangan Prabowo-Hatta di Balikpapan dan menargetkan perolehan suara di atas 70 persen. (*)