Wanita
Perempuan Mampu Bertahan Hidup Sendiri Ketimbang Pria
Keraguan kerap muncul pada diri seorang perempuan ketika dihadapkan pada status janda karena ditinggal suami untuk selamanya.
TRIBUN KALTIM, CO - Keraguan kerap muncul pada diri seorang perempuan ketika dihadapkan pada status janda karena ditinggal suami untuk selamanya. Rasa sedih kehilangan suami tercinta masih harus ditambah dengan peliknya masalah kehidupan yang siap menghadang.
Alih-alih fokus melanjutkan hidup, sebagian perempuan justru mengalami keraguan ketika ada pria yang mendekati, dan bermaksud untuk mengajak menjalin hubungan yang lebih serius.
“Sangat wajar keraguan muncul mengingat banyak pertimbangan yang harus dipikirkan ketika memulai suatu hubungan yang baru. Belum lagi urusan anak, keluarga dari pihak suami, sampai ketidaknyamanan apakah pria ini sebaik suami terdahulu sehingga wanita berpikir sangat matang dan butuh proses,” jelas psikolog Ayoe Sutomo.
Hebatnya, Ayoe memaparkan bahwa perempuan justru adalah mahluk yang diberkahi survival skill atau keahlian bertahan hidup. Perempuan juga umumnya lebih bersifat multi tasking dengan area kecerdasan yang lebih baik dibandingkan kaum adam, sehingga kebanyakan perempuan lebih bisa bertahan hidup sendiri ketimbang pria tanpa didampingi pasangan baru sekalipun dipisahkan selama-lamanya. Mengapa begitu?
Pemikiran ini tercipta karena sebagian wanita merasa cukup mampu menangani dan mengatur sendiri kehidupannya sebagai seorang janda atau orangtua tunggal. Akibatnya, terjadi penurunan minat untuk mencari pasangan pengganti. Bahkan tidak jarang, sebagian kecil lainnya berpendapat bahwa menikah lagi hanya akan menambah masalah kehidupan.
Dalam urusan penyaluran biologis pun, perempuan cenderung lebih bisa menahan hasrat atau libido seksual dibanding para pria yang mudah tergoda secara visual dan lain sebagainya. Selain itu, perempuan cenderung akan mudah bertahan hidup sendiri ketika didukung oleh social power dari lingkungan sekeliling dan significant others yang menstimuli secara positif.