BERITA FOTO

Bocah Korban Kolam Tambang Dimakamkan

Rehan menjadi korban ke tujuh betapa berbahayanya lubang eks galian tambang batubara di Samarinda. Dimana ketegasan pemerintah setempat?

Penulis: Nevrianto | Editor: Fachmi Rachman
Bocah Korban Kolam Tambang Dimakamkan - 03_Pemakaman_Korban_Tambang_03.jpg
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Pemakaman Rehan - Misransyah, bersama istrinya Rahmawati, teman teman dan keluarga berdoa di peristirahatan terakhir, almarhum Rehan (09) di pemakaman muslimin Bengkuring Luar, jalan Padat Karya Kelelurahan Sempaja Selatan Samarinda Utara, Selasa(23/12/2014) Rehan merupakan korban tewas tewas di lubang eks galian tambang PT Graha Benua Etam (GBE) di Gang Saliki RT 09 kelurahan Sempaja Utara.(TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)
Bocah Korban Kolam Tambang Dimakamkan - 04_Pemakaman_Korban_Tambang_04.jpg
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Pemakaman Rehan-Misransyah, (kiri) bersama istrinya Rahmawati, teman teman dan keluarga berdoa di peristirahatan terakhir, almarhum Rehan (09) di pemakaman muslimin Bengkuring Luar, jalan Padat Karya Kelelurahan Sempaja Selatan Samarinda Utara, Selasa(23/12/2014) Rehan, korban tewas di lubang eks galian tambang PT Graha Benua Etam (GBE) di Gang Saliki RT 09 kelurahan Sempaja Utara dikenal sebagai anak yang supel bergaul.(TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)
Bocah Korban Kolam Tambang Dimakamkan - 05_Pemakaman_Korban_Tambang_05.JPG
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Kolam Maut-Inilah kolam eks tambang mirip danau dengan air berwarna biru kehijauan dengan luas kurang lebih 1 hektar di Gang Saliki RT 09 Kelurahan Sempaja Utara,Samarinda Utara tempat bocah warga jalan Padat Karya RT 68 Kelurahan Sempaja Selatan, Rehan(10) tewas tenggelam di kedalaman 8 meter dengan luas 5 hektar karena tidak bisa berenang,Senin (22/12) .Tampak kolam ekstambang PT Graha Benua Etam(GBE) saat dikunjungi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Samarinda, Hery Suryansyah bersama rombongan stafnya, Dinamisator LSM Jaringan Advokasi Tambang (Jatam)Kaltim,Merah Johansyah dan para aktifisnya,anggota Babinsa Koramil,anggota Polsek Samarinda Utara.(Selasa23/12/2014).Kawasan lubang eks tambang sepintas tampak indah dipandang hanya berjarak 100 meter dari perumahan warga gang Saliki,200 meter dari jalan umum. Tidak tampak papan Peringatan dilarang berenang atau tanda berbahaya dari perusahaan tambang PT GBE . (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Ptasetyo)
Bocah Korban Kolam Tambang Dimakamkan - 06_Pemakaman_Korban_Tambang_06.jpg
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Kolam Maut-IWarga melihat kolam eks tambang mirip danau dengan air berwarna biru kehijauan dengan luas kurang lebih 1 hektar di Gang Saliki RT 09 Kelurahan Sempaja Utara, tempat Rehan (10) tenggelam, saat difoto (Selasa23/12/2014).Kawasan lubang eks tambang sepintas tampak indah dipandang hanya berjarak 100 meter dari perumahan warga gang Saliki,200 meter dari jalan umum. Tidak tampak papan Peringatan dilarang berenang atau tanda berbahaya dari perusahaan tambang PT GBE . (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Ptasetyo)

TRIBUNKALTIM.CO, Samarinda - Suasana haru mengiringi pemakaman M Rehan (10), bocah yang tewas setelah tenggelam di kolam eks galian tambang batubara milik PT GBE di kawasan Sempaja Samarinda. Orang tua, adik, kerabat dan tetangga turut mengantarkan jenazah Rehan ke tempat istirahat terakhirnya.

Meskipun sudah tujuh anak yang menjadi korban keganasan kolam eks tambang batubara, namun pemerintah setempat belum juga melakukan suatu tindakan tegas kepada perusahaan-perusahaan tambang batubara tentang pengamanan atau pengelolaan kolam eks batubara tersebut. Haruskah pemerintah dan perusahaan-perusahaan batubara di Samarinda menambah jumlah-jumlah bocah yang menjadi korban kolam eks tambang?, karena masih banyak kolam eks galian tambang terbuka dan terlalu dekat dengan pemukiman warga.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved