Menegangkan, Wartawati Ini Menyamar dan Memancing Cinta Militan ISIS
Erelle, wartawati di Perancis, menyamar sebagai wanita yang terpikat dengan pemuda tampan dari ISIS. "Rayuannya memang maut," kata Errele.
"Anna Erelle" sebenarnya juga nama samaran. Sejak penyamaran "Melodie" dibongkar, dia menjadi sasaran.
Beberapa kali dia harus mengganti nomor telepon dan pindah rumah. Paling menakutkan lagi, sesaat setelah Melodie memutuskan kontak, Bilel meneleponnya dengan menggunakan nomor Perancis. Dia juga mendapatkan ancaman pembunuhan di akun Skype Melodie.
Sejak pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo 7 Januari lalu, Erelle selalu dalam pengawalan polisi. Kini, Erelle mengaku hidup dalam ketakutan pembunuhan setiap hari.
"Saya sendirian karena Charlie Hebdo menakuti semua orang dan kawan-kawan saya takut berada dekat saya. Polisi juga mengambil anjing saya. Padahal saat saya sedang sedih biasanya saya memeluknya. Tapi karena dia anjing ras langka dan jarang orang memilikinya, polisi mengira anjing itu akan membuat saya mudah ditemukan--atau lebih buruk lagi, teroris bisa tidak sengaja membunuh orang yang punya anjing yang sama dengan saya," kata Erelle.
Beberapa bulan lalu Bilel dilaporkan terbunuh. "Saya tidak tahu apakah berita itu betul, atau dia sudah tahu identitas asli saya," ujar Erelle. (stu/CNN)