Pariwisata Bulungan Jalan di Tempat
Penyebabnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang belum mumpuni baik menuju maupun di lokasi objek wisata bersangkutan.

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Sebagai daerah strategis, Bulungan bukan saja sebagai lokasi ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Lebih dari pada itu Bulungan memiliki sejumlah potensi kepariwisataan yang menawan jika dikembangkan.
Sebut saja wisata bahari Pantai Pindada di Dusun Pindada Desa Tanah Kuning Kecamatan Tanjung Palas Timur dan Pantai Bunyu di Pulau Bunyu, wisata alam Gunung Putih (batu kapur yang berada di ketinggian) di Kecamatan Tanjung Palas.
Wisata air terjun kilometer 18, wisata sejarah Keraton Kesultanan Bulungan dan wisata ada perkampungan Suku Dayak yang tersebar di beberapa wilayah Kecamatan.
Kendati demikian, sektor pariwisata di daerah ini seakan mati suri. Penyebabnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang belum mumpuni baik menuju maupun di lokasi objek wisata bersangkutan.
“Jujur sarana dan prasarana belum memadai. Dan juga kesadaran masyarakat masih kurang terhadap kepariwisataan itu. Contoh di Gunung Putih, corat-coret cukup mengganggu. Jadi saya sebagai putra daerah sebenarnya ingin kampung saya di sini lebih hebat dari yang lain,” sebut Kepala Dinas Pariwisata Bulungan Datu Jamlus usai mengikuti Rapat Koordinasi Kepariwisataan di Kantor Gubernur Kaltara, Selasa (24/3/2015).
Stop Press: Update Berita Eksklusif, Unik dan Menarik secara real time. Gratis kok… Cukup likes Facebook TribunKaltim.co atau follow twitter @tribunkaltim.co
Selain kendala faktor tersebut, jalan di tempatnya sektor pariwisata Bulungan disebabkan dukungan anggaran yang juga minim. Oleh karenanya, pemikiran untuk memaksimalkan potensi wisata di kabupaten ini terhalang sokongan dana.
Belum lagi personal kurang jelinya instansi terkait dalam menunjang penyediaan akses menuju lokasi tempat wisata. “Jadi sebenarnya pada saat Musrenbang itu kan ada rapat jadi fungsinya masing-masing untuk melaksanakan semua tugas pembangunan. Kalau wisata itu arahnya ke Tanah Kuning misalnya, Dinas PU harus jeli melihat kondisi jalan,” jelasnya.
Disinggung perihal prioritas pengembangan pariwisata, Jamlus tetap memprioritaskan wisata sejarah Keraton Kesultanan Bulungan. Wisata bahari Pantai Pindada dan wisata air terjun kilometer 18 juga demikian. Bahkan wisata air terjun ini dalam waktu dekat akan dibuatkan detail enginering design (DED) untuk pengembangannya.
“Kami sudah kerjasamakan dengan Universitas Borneo Tarakan (UBT). Sekarang progres (untuk pengembangan) ini sudah jalan 80 persen,” tandasnya. (*)