Inilah Kisah di Balik Kehidupan Glamor Para Model Playboy yang Sesungguhnya
Penampilan mereka yang glamor sekaligus menggoda sering kali memberikan kesan gaya hidup bersenang-senang dan pesta setiap hari.
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah kehidupan glamor dan mentereng para model majalah Playboy yang selama ini terlihat oleh dunia luar, ternyata hanya 'pencitraan'.
Model majalah Playboy yang sering disebut "Playboy Bunny" ini identik dengan busana ketat dan mini yang seksi, bando berbentuk kuping kelinci, serta dasi kupu-kupu.
Penampilan mereka yang glamor sekaligus menggoda sering kali memberikan kesan gaya hidup bersenang-senang dan pesta setiap hari.
Bagi wanita yang terobsesi menjadi model di majalah khusus pria dewasa tersebut, terpilih menjadi Playboy Bunny memang kebanggaan tersendiri, terutama bagi para model wanita di era 80-an. Seorang di antaranya Holly Madison.
Madison, yang telah pensiun sebagai model, beberapa waktu lalu bercerita mengenai kisah hidupnya kala bekerja di Playboy Club, Manchester's Canal Street, pada tahun 1982 saat masih berusia 24 tahun. Madison mengatakan bahwa aturan yang berlaku di Playboy Club sangat disiplin dan teratur. (Baca: Chamakh Kencani Dua Model Playboy)
Kewajiban yang harus ditaati oleh para Playboy Bunny selama tinggal di Playboy Club tersebut adalah mereka harus berpenampilan tanpa cela. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, Playboy menyediakan ruang rias yang lengkap dan kondusif.
Sebelum waktu kerja, kata Madison, mereka diwajibkan untuk berada dalam ruang rias itu setidaknya selama satu jam. Perlu Anda ketahui, para Playboy Bunny ini tidak dibayar.
Madison mengatakan bahwa rias wajah bukan dilakukan oleh penata rias profesional, melainkan harus berdandan sendiri. Seusai merias wajah dan tubuh, nantinya pengawas yang bertitel Bunny Mothers akan memeriksa mereka satu per satu. Jika dirasa tidak sempurna, mereka wajib merias kembali wajahnya dari awal.
Menurut Madison, pihak Playboy tak menyediakan transportasi antar jemput bagi para "kelinci" Playboy. Risiko terbesar, kata Madison, diganggu oleh lelaki hidung belang atau pemabuk. Hal tersebut sering terjadi bagi Playboy Bunny yang kebagian giliran kerja pukul 04.00 pagi.
Lalu, bagaimana dengan pembagian keuntungan sebagai upah dari Playboy Bunny? Ternyata, menurut pengakuan Madison, sangat parah dan menyedihkan. (Baca: De La Hoya Pukul KO Model Playboy)
Jadi, tip dari pelanggan yang didapat setiap malam akan dikumpulkan ke pihak Playboy, lalu dibagi sama rata tiap akhir bulan dengan nilai bersih sudah dipotong pajak.
Madison pun menyimpulkan kesan mewah, glamor, dan meriah yang diperlihatkan oleh para Playboy Bunny di depan publik hanyalah tabir pencitraan diri. Mereka melakukannya karena memang dituntut demikian oleh pemilik majalah Playboy dan Playboy Club, Hugh Hefner. (metro.co.uk/Silvita Agmasari)