Destinasi

Pesona Wisata Batu Dinding di Rimba Borneo Mirip Tembok China

Pernahkah anda menikmati pesona mata hari terbit (sunrise) di Batu Dinding? Jika belum, wajar sebab Batu Dinding objek wisata alam baru nan asri.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUNKALTIM.CO/M WIKAN H
Objek wisata alam Batu Dinding di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Objek wisata ini sangat asri dan sejuk, cocok dijadikan tempat menikmati mata hari terbit maupun terbenam. Lokasinya kurang lebih 55 kilometer dari Kota Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernahkah anda menikmati pesona mata hari terbit (sunrise) di batu dinding? Jika belum, wajar sebab batu dinding objek wisata alam baru yang tersimpan di rimba Borneo Timur.

Letaknya di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jika anda hendak bepergian ke batu dinding, susuri saja Jalan Soekarno Hatta, arah Balikpapan menuju Samarinda. Tepat di kilometer 45, sebelah kiri, terdapat gapura, di sebelah kiri jalan. Dari sanalah jalan masuk ke area batu dinding.

Dari Jalan raya kurang lebih 8 kilometer jaraknya menuju puncak batu. Jalan aspal sekitar 2 kilometer, selebihnya jalan bebatuan. Pengendara mobil sedan roda rendah atau sejenisnya, tidak direkomendasi ke lokasi. Sebaiknya kendarai mobil MPV roda besar.

Baca juga: Mendaki Batu Dinding Pacu Adrenalin sambil Menikmati Kicau Burung Beo

TRIBUNKALTIM.CO/M WIKAN H
Objek wisata alam Batu Dinding di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Objek wisata ini sangat asri dan sejuk, cocok dijadikan tempat menikmati mata hari terbit maupun terbenam. Lokasinya kurang lebih 55 kilometer dari Kota Balikpapan.
 
 
BACA JUGA: VIDEO – Inilah Wisata Batu Dinding yang Fenomenal Intip Sunrise

 Umar, warga Km 45 Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kukar, seorang pemandu pengunjung batu dinding mengatakan, lokasi wisata tersebut baru terkenal dan ramai dikunjungi masyarakat dalam dua bulan ke belakangan.

“Ini baru dua bulan terakhir ramai, setelah ramai foto-fotonya tersebar di internet. Puncak keramaian, malam minggu pekan lalu, pengunjung lebih dari 1.000 orang. Itu puncak paling ramai selama ini. Makin lama, makin ramai saya lihat," ujar Umar yang menjabat sebagai Ketua RT 03 kepada TribunKaltim.co, Jumat (1/5/2015). Sehari-hari Umar bekerja montir di bengkel di desanya.

 
TRIBUNKALTIM.CO/M WIKAN H
Objek wisata alam Batu Dinding di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Objek wisata ini sangat asri dan sejuk, cocok dijadikan tempat menikmati mata hari terbit maupun terbenam. Lokasinya kurang lebih 55 kilometer dari Kota Balikpapan.
 
 
Baca juga: VIDEO - Yuk, Berpetualang Rasakan Sensasi Riam Sungai Mahakam

Menurut Umar, kendati pengunjung Batu Dinding baru ramai akhir-akhir ini, sejatinya lokasi wisata alam tersebut telah lama ditemukan. Sekitar empat tahun lalu.

Penemu pertama, sekelompok mahasiswa perguruan tinggi di Bandung Jawa Barat. Mahasiswa tersebut diduga jurusan geologi yang menulis skripsi mengenai bebatuan. Saat meneliti, dia menjadikan objek observasi bebatuan berpasir di Samboja.

“Disebut Batu Dinding karena modelnya kayak dinding. Kiri kanan batunya terjal, seperti dinding. Kata orang-orang kayak tembok China, makanya disebut batu dinding,” ujar Umar.

Baca juga: Inilah Kota Paling Berwarna-warni di Planet Bumi

Menyikapi begitu banyak pengunjung, masyarakat setempat kini punya kesibukan baru. Jika sebelumnya warga kebanyakan bertani dan berkebun, belakangan sibuk mengelola parkiran, berjualan dan mengelola puncak bukit batu dinding.

Pengelolaan batu dinding melibatkan 30-50 orang warga. Tugasnya antara lain memandu pengunjung supaya tertib memasuki puncak bukit yang sangat sempit, kurang dari 5 meter. Bahkan beberapa batu menjulang, lebarnya hanya sektiar 1 meter.

Puncak batu memanjang seperti pundak kuda kurus, dari selatan ke utara. Panjang kurang lebih 500 meter. Sekelilingnya ditumbuhi hutan, dan berjarak ratusan meter, terdapat alahat pertanian darat, perhumaan.

Pengunjung akan ramai, biasanya pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional. Jumat pagi itu, Umar melalui pengeras suara, berseru mengingatkan seorang remaja yang duduk di tepi batu sebelah tenggara memandang ke arah mata hari terbit.

“Dik... Dik yang pakai baju hitam, tolong jangan terlalu ke tepi. Naik kamu, jatuh," ujar Umar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved