Destinasi
Pesona Wisata Batu Dinding di Rimba Borneo Mirip Tembok China
Pernahkah anda menikmati pesona mata hari terbit (sunrise) di Batu Dinding? Jika belum, wajar sebab Batu Dinding objek wisata alam baru nan asri.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Dinding bebatuan memang teramat terjal. Apalgi bebatuan masih alami, dan belum mempunyai pengaman madai sehingga sangat rawat mengakibatkan pengunjung terjatuh atau terguling ke jurang tebing.
Supaya keamanan dan kenyakanan makin terjaga, Umar menyediakan atau membangun koridor atau pagar dari besi berikut tali-tali. Kemudian akses jalannya dikeraskan, sebab jalan yang ada masih akses tanah.

Jalan terjal di lokasi wisata alam Batu Dinding di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pemandangan Hutan, Asri dan Sejuk
Tempat ini merupakan wisata alam yang beru terdengart di Kalimantan Timur. Meskipun belum dikelola secara resmi oleh pemerintah, organisasi masyarakat ikut ambil bagian menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung.
Wisata ini sangat cocok untuk para pencinta wisata adventur dan traveling. Batu Dinding menyajikan pemandangan yang asri, sejuk, tenang, sekaligus menegangkan. Bagaimana tidak, batu dinding adalah bukit batu, dari bebatuan pasir dan batuan keras yang tersusun dan menjulang di tengah hutan. Hutan sekeliling masih asri
Kedua sisinya langsung berbatasan dengan jurang curam. Menurut warga setempat, dinamakan batu dinding karena dari kejauhan bentuknya menyerupai dinding. Sementara di kanan dan kirinya masih di keliling hutan dengan pohon-pohon yang tinggi
Batu Dinding menjadi bukit yang paling nyaman untuk menikmati pesona terbitnya matahari (sunrise) dan matahari terbenam (sunset). Untuk mendapatkan momen sunrise dan sunset perlu estimasi waktu yang tepat. Jika ingin menikmati sunrise, hendaknya para pengunjung sampai di lokasi wisata selambat-lambatnya dinihari pukul 04.00 Wita.
Sedangkan bagi yang ingin menikmati sunset, maksimal sudah berada di lokasi pada pukul 16.00 Wita.
Jalan menuju lokasi masih relatif sulit dijangkau. Bila kesehatan anda tidak fit betul, tidak kuat berjalan jauh, mendaki pula, sebaiknya jangan coba-coba ke lokasi. Ibu hamil, anak-anak serta orang jompo pun tidak direkomendasikan mendatangi batu dinding.
Sebab pengunjung akan meniti jalan setapak untuk mendapatkan sensasi perjalanan menyusuri hutan. Dengan berjalan kaki, anda merasakan sejuknya perjalanan, indahnya pemandangan perkebunan buah naga, jeruk sunkist dan karet, sekaligus sebagai pemanasan fisik sebelum mendaki puncak bukit.
Jika anda menggunakan sepeda motor, hal ini sangat mengganggu ekosistem, atmosfer dan eksositem di daerah setempat. Lagipula jalur yang dialui berliku, terjal bebatuan dan lumpur, sehingga membahayakan keselamatan. (Cornel Dimas Satrio Kusbinanto)
UPDATE berita terbaru, unik dan menarik. Cukup likes fan pages fb TribunKaltim.co atau follow twitter @tribunkaltim