Tahun Ini, 88 Menara Telekomunikasi Akan Dibangun di Perbatasan Kalimantan

Hasil rapat itu sambung Haerani, akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman antara tiga gubernur, provider dan Kementerian Kominfo.

NET/GOOGLE
Ilustrasi - BTS 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Di daerah perbatasan Indonesia yang tersebar di tiga Provinsi di Pulau Kalimantan, bakal didirikan sedikitnya 88 menara telekomunikasi. Hal ini tak lain untuk membuka keterisolasian sektor telekomunikasi yang hingga saat ini masih membelenggu beranda negara.

Kepada TRIBUNKALTIM.CO, Senin (11/5/2015), Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kaltara, Ahmad Haerani, mengatakan pembangunan menara telekomunikasi tersebut dilakukan melalui kerjasama tiga provinsi, masing-masing Kalbar, Kaltim, dan Kaltara dengan tiga provider telekomunikasi nasional, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Ini hasil rapat kami dengan beberapa provider di Tarakan baru-baru ini. Sebetulnya ada 72 menara telekomunikasi yang mau dibangun di perbatasan di tiga provinsi. Tetapi belakangan disepakati juga akan dibangun di Malinau 16 menara,” jelasnya.

Hasil rapat itu sambung Haerani, akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman antara tiga gubernur, provider dan Kementerian Kominfo. Pelaksanaan penandatanganan akan dilaksanakan tanggal 20 Mei ini di Balikpapan, Kaltim. (Baca juga: Pemprov Tak Repot, Sisi Udara Tanjung Harapan Urusan Kemenhub)

Khusus Kaltara, akan dibangun sedikitnya 30 menara di dua kabupaten, masing-masing 16 unit di Malinau dan 14 unit di Nunukan. Sementara untuk Kaltim dan Kalbar Haerani belum bisa memastikan.

Kendati demikian, pihaknya menginformasikan bahwasanya untuk penyediaan lahan pembangunan menara, sepenuhnya akan ditanggung oleh masing-masing pemerintah kabupaten tempat pendirian menara. Untuk titik-titik pembangunan menara, sambungnya, akan disurvey terlebih dahulu oleh pihak provider.

“Jadi nanti setelah penandatanganan MoU (nota kesepahaman) provider akan turun survey lokasi selama tiga bulan. Tentu harapan kami di wilayah-wilayah blank spot yang dipilih,” ujarnya.

Di lain sisi, Pemprov pun akan meminta rekomendasi kepada kabupaten terkait daerah mana saja yang potensial untuk dibangunkan menara telekomunikasi.

“Kami akan minta juga usulan dari mereka. Daerah mana yang cocok, yang ada masyarakatnya belum terjangkau telekomunikasi. Siapa tahu mereka sudah pernah survey,” jelasnya.

Haerani memastikan, pembangunan menara telekomunikasi yang dicanangkan di wilayah perbatasan tiga provinsi harus rampung di tahun 2015.

“Toh nantinya,bila  wilayah perbatasan belum terakomodir semua, tentu masih bisa dilakukan di tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved