Sejumlah Perawat di Daerah Ini Tidak Mengerti soal MEA
“MEA, apa itu? Singakatan apa? Betulan saya ndak tahu,” begitu ia memberikan jawaban.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Asean Economic Community (AEC) atau yang lebih lazim disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) selalu saja didengungkan Pemerintah yang bahwasanya akan bakal bergulir di akhir tahun 2015 ini.
Namun demikian, seruan tersebut ternyata belum mengakar secara luas, khususnya pada profesi tenaga kesehatan. Seperti saat TribunKaltim.co mencoba menyambangi Puskesmas Tanjung Selor di Jalan Mangga Tiga, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (12/5/2015).
Salah seorang perawat perempuan mengaku belum mengetahui tentang MEA.
“MEA, apa itu? Singakatan apa? Betulan saya ndak tahu,” begitu ia memberikan jawaban.
BACA juga: Jelang MEA, Casa Grande Bekali Siswa dengan Skill Perhotelan
Saat TribunKaltim.co menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soemarno Sosroadmojo Bulungan di Jalan Cendrawasih, sejumlah perawat yang ditemui pun tak tahu soal MEA.
Salah seorang perawat pria yang baru saja sebulan bekerja di RSUD kebanggaan masyarakat Bulungan, sama sekali belum pernah mendengar MEA.
“Belum tahu mas. Belum pernah dengar sebelumnya. Baru kali ini,” sebut perawat pria tersebut.
Untuk diketahui, MEA diibaratkan sebuah pasar bagi negara-negara ASEAN untuk memberi keterbukaan bagi negara-negara anggota ASEAN, tidak saja persaingan di bidang perdagangan dan jasa, tetapi juga di bidang tenaga kerja profesi seperti dokter dan perawat. (*)