Hotline Public Service
Kecewa Pelayanan Sopir Taksi yang Ngebut dan Memilih Rute Jauh
Supaya mengurangi debat dan gontok-gontokan yang membuat suasana tambah ribut dan bising, saya mengalah dan meminta agar segera sampai di rumah sakit
HARIAN Tribun Kaltim menampung surat atau keluhan pembaca terkait masalah pelayanan publik. Surat pembaca tersebut kami sajikan pada rubrik Hotline Public Service yang terbit setiap hari, Senin - Sabtu, di halaman 10.
Inilah ini adalah informasi dari pembaca edisi Jumat (22/5/2015):
Kecewa Pelayanan Sopir Taksi yang Mengebut dan Memilih Rute Jauh
SAYA menggunakan jasa taksi Kharisma tanggal 20-05-2015 pukul 08.23pm untuk diantar dari Sumber Rejo menuju RS Balikpapan Baru. Pada sàat itu kami hendak mengantarkan istri ke rumah sakit untuk dirawat inap karena demam tinggi.
Setelah memesan armada dan memperoleh armada dengan nomor lambung 36, kami mohonkan kepada driver untuk menunggu di warung Pak Yatno di depan gang rumah kami, supaya kami bisa keluar menghampiri si driver.
Begitu kami sudah siap di dekat warung, kami tidak melihat si driver no 36 tsb. Alhasil kami telepon lagi dan si driver beralasan dia harus pindah dari warung tersebut karena menghalangi mobil yang hendak lewat.
Driver pun menanyakan balik, "Bapak di mana?" Saya membalas, "Saya sudah di dekat warung. Sudah, sudah, sudah sampai," dengan nada sedikit panik melihat istri menunggu di luar rumah sambil menggigil. Seperti agak tersinggung dengan nada panik saya yang terdengar membentak, sang driver selanjutnya terlihat kesal dan tidak mau mendengarkan saran permintaan saya.
Logika umum: arah terpendek dan tercepat rute Sumber Rejo ke Balikpapan Baru adalah melewati sungai Ampal. Sang driver tanpa babibu langsung mengambil rute: Sumber Rejo - Strat 1 - Kampung Timur - RSKD - pertigaan Jl Syarifudin yoes - RS Balikpapan Baru.
Saya sudah menyampaikan keinginan saya kepada driver untuk mengambil arah sungai
Ampal 2x karena menurut saya rute terdekat dan rute tercepat adalah Sumber Rejo-sungai Ampal - Balikpapan Baru. Sang driver pun 2x bersikeras bahwa rute tersebut akan macet karena Rabu Gaul sehingga dia mengambil rute yang menurut dia tercepat untuk mencapai RS Balikpapan Baru.
Driver bersikeras karena dia baru saja melewati rute sungai Ampal dan benar-benar macet. Padahal saya tahu bahwa armada Kharisma yang dipesan oleh operator berasal dari Pool Gunung Cinta dan tidak mungkin melewati sungai Ampal untuk menuju Sumber Rejo(lokasi awal saya).
Supaya mengurangi debat dan gontok-gontokan yang membuat suasana tambah ribut dan bising, saya mengalah dan meminta agar buru-buru sampai di rumah sakit agar segera dirawat inap. Waktu yg dibutuhkan: 20 menit + ngebut-ngebut. Dan saya tidak puas atas pelayanan tersebut.
Dua jam kemudian saya pulang dengan armada Kharisma lainnya di pool Balikpapan Baru (saya hampiri poolnya tanpa pesan lewat operator). Saya ambil satu armada meminta saya mengantar dari RS Balikpapan Baru menuju Sumber Rejo via Sungai Ampal. Apa yang terjadi? Waktu yang saya tempuh 5 menit saja! Dan driver tidak perlu ngebut untuk mencapai tujuan. Saya puas dan membayar tanpa rasa gondok.
Dari kejadian tersebut, saya hendak menyampaikan:
1. Jasa taksi adalah jasa layanan
2. Bahwa tujuan setiap layanan adalah untuk memuaskan pelanggan dan mendapatkan bayara
3. Bahwa setiap pelanggan butuh untuk dilayani dengan baik, dengan cara yang baik.