Ramadhanku
Masjid Agung Bukit Pelangi Dilengkapi Menara 99
Kemegahan Masjid Agung Bukit Pelangi di Kutai Timur, Kalimantan Timur tak perlu diragukan.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kemegahan Masjid Agung Bukit Pelangi di Kutai Timur, Kalimantan Timur tak perlu diragukan. Bangunan yang diresmikan pada 2011 lalu perlahan kian ramai dikunjungi warga.
Tak hanya untuk beribadah, namun juga kegiatan keagamaan, seperti pengajian, pesantren, manasik hingga akad nikah.
Terlebih di bulan suci Ramadhan, Masjid Agung Bukit Pelangi menjadi tempat berbuka bagi warga, khususnya pegawai pemerintahan hingga petugas keamanan di sekitar Komplek Kantor Pemerintahan Bukit Pelangi.
Selama Ramadhan, setiap hari pukul 5 sore, kawasan Masjid Agung Bukit Pelangi sudah mulai ramai. Puluhan anak tampak berkejaran di pelataran masjid. Sementara para orang tua terlihat membaca Al Quran bersama-sama.
Para pengurus masjid tak ketinggalan sibuknya menyiapkan tempat untuk berbuka bersama di teras masjid. Setiap hari,
Masjid Agung Bukit Pelangi menyediakan sekitar 200 takjil dan 200 kotak nasi berbuka puasa bersama.
Baca: Masjid Nurul A'la, Dulunya Tempat Mejeng Para Meneer Belanda
Hidangan tersebut merupakan sumbangan dari dinas-dinas di lingkungan Pemkab Kutim. Kawasan Masjid Agung Bukit Pelangi sangat luas.
Pelataran di sekeliling gedung utama juga terlihat selalu bersih. Seluruh jamaah yang memasuki masjid diharuskan melepas alas kaki sejak di pelataran. Teras masjid terasa nyaman untuk duduk berlama-lama menikmati pemandangan sekitar yang terdiri dari jalan raya kawasan Bukit Pelangi, taman dan lembah.
Gedung utama memiliki dua lantai, yang lantai atasnya diperuntukkan bagi jamaah wanita dan kantor pengurus masjid. Daya tampung jamaah hingga 10.000 orang, ditambah area parkir kendaraan berkapasitas 50 kendaraan besar, beragam kegiatan besar pun sukses terselenggara di masjid ini.
Baca: Masjid Nurul Ibadah Jadi Benda Cagar Budaya di Kabupaten Ini
Nama-nama ustad terkenal pernah hadir dan berceramah di masjid yang konon menghabiskan dana pembangunan hingga Rp 300 miliar. Sebut saja Ustad Maulana, Umi Pipit, Ustad Cinta hingga syeikh Ali Jabir.
Masjid dengan warna dominan hijau tua dan hijau muda ini memiliki desain percampuran timur tengah yang unik. Di dalam ruang utama dekat mimbar khotib, rangkaian kaligrafi tulisan Arab tersusun rapi membentuk lengkungan. Begitu juga dengan sisi dinding dan plafon masjid.
"Arsitektur masjidnya memang perpaduan gaya timur tengah modern. Designnya juga melalui perundingan dari beberapa ulama. Hingga akhirnya jadi seperti sekarang. Banyak yang mengagumi designnya," kata Syamsul, Imam Masjid Agung Bukit Pelangi.
Kelebihan masjid yang mulai dibangun sejak 2007 lalu memiliki empat menara setinggi 66 meter di empat sisi masjid yang menjadi simbol kemegahan. Ditambah satu menara yang terletak di sudut halaman masjid setinggi 99 meter.
Menara yang satu ini dilengkapi lift. Menara tersebut dijuluki menara 99. Dari puncak menara, warga bisa melihat pemandangan sebagian Kota Sangatta, kawasan pemerintahan Bukit Pelangi, pelabuhan Sangatta di Pantai Kenyamukan hingga pelabuhan terminal batu bara. Namun, fasilitas ini masih terbatas penggunaannya. Hanya di kegiatan-kegiatan tertentu saja.