Hukum dan Kriminal

Kuras Swalayan, Anak Anggota Dewan Ini Ngaku Bagi Rampokan ke Orang Miskin

Perampok spesialis minimarket (swalayan), RA alias Dani (42), anak seorang anggota DPRD Kaltim berhasil dibekuk aparat Polsek Sungai Kunjang.

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Dani (42) pelaku perampokan spesialis minimarket di Samarinda yang mengaku selalu membagikan hasil rampokannya ke orang miskin. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perampok spesialis minimarket (swalayan), RA alias Dani (42), anak seorang anggota DPRD Kaltim berhasil dibekuk aparat Polsek Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur.

Uniknya, kepada petugas Dani mengaku tidak pernah menikmati sedikit hasil rampokannya. Ia membagikan hasil rampokan kepada orang-orang miskin seperti penyapu jalan dan tukang pengangkut sampah.

Perampok ala Robinhood ini dibekuk di rumahnya Jl MT Haryono RT 01, Selasa (28/7/2015) kemarin, tak jauh dari minimarket yang ia rampok. Dani berhasil menggondol uang Rp 11 juta dari toko tersebut.

Sejauh ini setidaknya sudah dua kali ia merampok minimarket. Aksi pertamanya ia lakukan di Jl Jakarta, Loa Bakung pertengahan Ramadhan lalu. Aksi kedua, dilakukan Senin (27/7/2015) lalu.

Saat diwawancarai Tribunkaltim.co, perampok bertubuh tinggi besar berkalung tersebut terlihat tak pernah lepas dari tasbih. Sambil menjawab pertanyaan wartawan dan polisi, jari-jarinya terus memutar butiran-butiran tasbih di tangannya.

Baca: Meski Naik Kursi Roda, Pria Ini Bisa Merampok Bank

"Saya gunakan itu (hasil rampokan) membantu orang lain, seperti penyapu jalanan dan tukang sampah," tuturnya.

Selama melakukan aksinya, ia selalu sendiri. Wajahnya ditutupi topeng dan bersenjatakan parang maupun samurai.

Siapa sebenarnya Dani, Tribunkaltim.co mencari tahu dari sejumlah tetangga di sekitar rumahnya. Umumnya mereka mengatakan, Dani tukang membuat onar. Sejauh ini mereka tidak berani menegur karena ia tak segan berbuat kasar.

"Kami di sini tidak peduli lagi dengan dia. Dia suka buat onar, sering buat keributan, yang buat warga sini tidak peduli lagi dengan dia," ucap seorang tetangganya, Kamis (30/7/2015).

Keonaran yang dia maksud antara lain sering kali menyalakan petasan, teriak-teriak sendirian tengah malam.

Kendati tidak pernah cek-cok langsung dengan tetangga, namun kelakuan pria pengangguran yang telah memiliki 4 orang anak itu, membuah gerah para tetangga.

"Petasannya bukan yang kecil, tapi besar-besar dan banyak. Kami tidak ada yang berani menegur. Sering juga dia teriak-teriak kaya ngadep (menghadap-red)langit," tuturnya sambil berbisik-bisik.

Bahkan, pernah suatu kejadian, Dani memarahi istrinya sampai memukul dan menyeret istrinya sampai ke pinggir jalan. Kejadian itu menjadi tontonan warga sekitar, namun lagi-lagi warga tidak ada yang berani memisah maupun menegur Dani.

"Bagaimana kami mau tegur, jika dia ancam kami pakai parang. Pada saat ia memarahi istrinya itu, sempat kami berinsiatif untuk melaporkan hal itu ke polisi, tapi tidak pernah jadi juga," kata dia sambil menengguk kopi hitam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved