Wati Tera Ulang Alat Timbangannya karena Ingat Akhirat

“Saya punya warung sembako. Warungnya punya orangtua, saya meneruskan saja,” ungkap Wati.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Rosalawati membawa alat timbangnya ke Dinas Perdagangan Kabupaten Bulungan untuk diuji efektivitasnya agar terukur sesuai fakta berat barang, pada Selasa (25/8/2015). Kegiatan ini hanya dilangsungkan setahun sekali. 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Pagi itu, Selasa (25/8/2015), kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bulungan mendadak berubah fungsi.

Kantor yang berada di bilangan Jalan Kolonel Soetadji ini membuka lapak pelayanan perbaikan alat tera ukur.

Kesempatan ini dimanfaatkan langsung oleh warga di Tanjung Selor, satu di antaranya Rosalawati, yang membawa alat timbang miliknya, yang berjenis timbangan pegas.

“Sudah hampir setahun sudah tidak saya cek. Saya bawa ke sini untuk dicek, supaya alatnya bisa mengukur akurat,” tuturnya saat ditemui TribunKaltim.co, di pelataran depan kantor Dinas Perdagangan, Selasa (25/8/2015).

Wanita berumur 50 tahun itu tinggal di daerah Perkampungan Arab, Jalan Cik Ditiro. Alat timbang yang dimilikinya itu digunakan untuk kegiatan berdagang sehari-hari.

BACA JUGA: Kurangi Kecurangan Pedagang, Disperindagkop Lakukan Uji Tera Timbangan

“Saya punya warung sembako. Warungnya punya orangtua, saya meneruskan saja,” ungkap Wati.

Pembukaan jasa perbaikan alat tera memberi banyak manfaat bagi dirinya yang notabene sebagai pedagang kecil menengah. Sebab, tidak ada tempat lain yang membuka jasa perbaikan alat ukur.

“Saya senang dibuka di Dinas. Bayarnya murah hanya Rp 4 ribu, alat sudah bagus lagi. Bisa berfungsi normal,” ujarnya.

Selama ini, dia selalu berkomitmen untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Wati menjual dagangnya tidak mengukur timbangan dengan kurang atau lebih.

“Mengukur timbangan sesuai fakta. Saya tidak mau sengaja mengurai timbangan apalagi menambah timbangan. Maunya sesuai kenyataan saja,” katanya.

Dia menambahkan, konsep dagang yang diterapkannya ialah berdagang dengan jujur, membangun kepercayaan konsumennya. Bila alat timbang miliknya memiliki akurasi yang tepat maka dirinya menerapkan dagang yang bersih.

BACA JUGA: Disperindagkop Larang Peredaran Apel Gala dan Granny Smith

“Saya bawa timbang ke sini karena mengingat akhirat. Orang dagang tidak hanya berpikir dunia saja, akhirat juga wajib kita pikirkan,” ujar wanita yang pernah tinggal di Malaysia ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved